Wednesday, September 9, 2009

Pepe pusing, Pepe pusing...

Anak-anak playgroup sedang asyiik mengerjakan berbagai kegiatan di kelas. Fay sedang menjahit (lacing), Caca sedang mencat balok kayu, sedangkan Zila dan Giovanni sedang bercermin memperhatikan diri mereka dengan kostum polisi lengkap. Konsentrasi Fay sempat teralih pada jendela. Rupanya kakak kakak TK sedang ada kegiatan di backyard. Kakak Aril mendekatkan mukanya ke kaca jendela 'mengintip' adik-adik di Playgroup.



Fay (excited): Kak Fida, ada kakak Aril! kemudian Fay memanggil, 'KAKAK ARIL, KAKAK ARIL....' Rupanya Aril tidak mendengarnya.



Fay: Kak Fida, Pepe pusing, Pepe pusing...Kakak Aril tidak mau jawab.
KAk Fida: O iya Fay, Kak Aril tidak dengar karena jendelanya ada kacanya.
Sesaat kemudian, Kak Ros 'mengintip'. Fay excited kembali. 'Kak Fida, Kak Fida, itu Kak Ros!'
Fay memanggil Kak Ros dengan semangat. Sekali lagi, tidak ada respons dari Kak Ros.
Fay (kecewa): Kak Fida, Pepe pusing, Pepe pusing lagi, mau susu, mau bobo aja! (sambil berjalan ke quiet area).

Michael Jackson

Anak-anak TK sedang bekerja sama di meja bundar, dan berikut adalah percakapan diantara mereka..

Tiana: Aku mau jadi seperti Michael Jackson.
Najwa: Michael Jackson kan laki-laki.
Yodha: Michael Jackson sudah meninggal, tahu?
Ghia: Michael Jackson meninggal karena kulitnya hitam!
Tiana: Niiiih, aku bisa....... 'black or white' (sambil memperagakan)

Selanjutnya saat bermain 'melempar bola' , anak-anak melempar bola ke teman sambil menyebutkan nama teman yang menangkap bola. Jika bola jatuh atau nama tidak disebut kena sangsi, yaitu dance. Datang giliran Tiana. Bola jatuh. Dengan senang hati, ia menunjukkan dance a la Micahel Jackson. Sayangnya foto tidak sempat diambil jadi tidak bisa diposting.

Monday, September 7, 2009

Eskul lukis tidak hanya gambar dan warnai


Eskul Lukis tahun ajaran ini dipandu oleh Kak Wanti. Wanti lulus dari UNJ dengan bidang khusus seni rupa (fine arts). Sudah banyak karya-karyanya termasuk seni pahat, lukisan dan karya seni lainnya yang dipamerkan di berbagai acara seni di Indonesia. Kak Wanti juga punya pengalaman mengajar seni rupa pada anak-anak.

Selain melatih anak-anak dalam menggambar dan mewarnai menggunakan media krayon, pinsil warna, cat air/acrylic, dan cat alam, Wanti juga akan mengajak anak-anak membuat karya bersama (yang disebutnya multimedia fungsional). Contohnya: anak-anak membentuk dengan adonan serbuk kayu, dan setelah dijemur dan kering, minggu depan akan dicat oleh anak-anak. Menurut Kak Wanti, menggunakan krayon akan melenturkan tangan anak, pinsil warna mengajak anak untuk lebih memperhatikan detail, sedangkan media warna lainnya memperkenalkan anak pada media lukis lainnya. 'Pepsodent dan close up pun bisa lho dibuat untuk melukis!' kata Kak Wanti.


Kelas Lukis Kak Wanti tidak bersifat instruksi, jadi Kak Wanti hanya memberikan sebuah tema. contohnya: laut...lalu ia akan menanyakan pada anak-anak apa yang ada di bawah laut, dan anak-anak dipandu untuk menggambar sesuai dengan objek yang disebutnya. Cara ini sangat cocok dengan program Saraswati karena anak ikut berpartisipasi aktif.

Kelas Multimedia fungsional diadakan sekali sebulan, dan banyak 'proyek' menarik yang sudah direncanakan oleh Kak Wanti untuk anak-anak, seperti latihan gerak motorik 3 dimensi menggunakan kawat halus (membentuk dengan kawat halus), berkarya dengan objek daur ulang, dan lainnya.

Terima kasih Kak Wanti sudah bergabung dengan Saraswati....Bagi orang tua yang ingin 'ngobrol' dengan Kak Wanti mengenai progress anak, bisa menghubungi Kak Ros untuk janjian waktu.

Sunday, September 6, 2009

Membuat Kupu-kupu bersama


Melanjutkan topik mengenai kerjasama, Kak Tri memandu anak-anak dalam kegiatan membuat kupu-kupu bersama.

K.Tri: Sekarang kita mau buat kupu-kupu yang besar..bagian dari kupu-kupu apa aja sih?

Dinda: perut.
Shazma: Kepala.
Putra: Antena.
K. Tri: Sekarang, kita buat apanya dulu ya?
Dinda: Perutnya aja dulu.
Shazma: aku deh yang bikin perutnya.
Lalu Shazma menggambar perut kupu-kupu, tetapi gambarnya kecil. Dinda Protes.
Dinda: Ya....Shazma, Koq perutnya kecil sih?!Sini deh aku aja yang buat. Nanti kamu buat kepalanya aja.
Dinda kemudian menggambar perut kupu-kupu yang besar. Lalu ia berkata pada Shazma,'Nih, Shaz, kamu buat kepalanya.' Shazma melanjutkan menggambar kepala kupu-kupu.
K. Tri: Ayo sekarang buat apanya lagi?
Olla: Sayapnya, Kak.
K. Tri: Sayapnya ada berapa?
Semua anak-anak berteriak,' ada 2..' Olla dan Putra menggambar sayap.
Dinda: Kak, sekarang tinggal gambar mata dan antenanya.
K. Tri: Ya, sudah sekarang siapa yang mau buat?
Dinda: Tiana aja!
Tiana memberikan mata dan antena pada gambar kupu-kupu. Lalu anak-anak memberikan warna dan corak .
K. Tri: Wow,..bagus ya kupu-kupunya. Kupu-kupu sedang apa, ya, dan siapa namanya?
Dinda: Aku belum ada ide, Kak.
Shazma: aku juga belum ada ide.
Dinda: Emang kamu tahu Shazma apa artinya (ide).
Shazma: He..he kehabisan pikiran.
Dinda: Namanya cantik aja, kak.

'KERJASAMA' menurut anak-anak

Saat 'Living Values' yang dipandu oleh Kak Herly dan Kak Helen...Najwa tidak mau ikut berpartisipasi, 'Aku ga mau ikut 'living values' aku mau menggambar saja.' 'O, ya sudah tidak apa, sekarang kamu ambil kertas dan krayon saja'. Lalu kelas berlanjut. Kakak menanyakan pada anak-anak apa arti 'kerjasama'.
Shazma: Kalau temannya butuh bantuan kita bantuin.
Tiana: Kalau beresin tempat tidur harus sama-sama.
Nadya: Kalau teman-teman sudah beresin, yang belum beres dibantuin.
Raga: Kalau ada keongnya masuk ke dalam air terus keongnya keluar.
Gede: Gede tahu kerja sama itu apa...kalau ada orang yang butuh bantuan minta tolong terus kita menolongnya, tapi kalau Gede bisa bantu nanti Gede bantuin. Kalau nggak bisa Gede panggil Papa suruh bantuin.
Popo: Kalau temannya ada yang main block terus belum beres kita bantuin.
Ghia: Kalau kakak amin dino sama abang di rumah, aku juga bantu beresin.
Putra: Belum menjawab (masih pikir-pikir dulu)
KEisya: Kalau Mama minta bantuin beresin tempat tidur aku bantuin.
Yodha: Kalau Yodha main, nanti Yodha bantuin beresin.
Dinda: Aku pernah bantuin Papa cuci mobil.
Olla: Aku bantuin mbak beresin kasur.
Feli: Kalau dirumah aku bangun tidur aku beresin.
Aril: Aku kerjasama cuci mobil terus airnya tumpah dibantuin sama ayah.
Tiba-tiba datang Najwa dan ia berkata, 'Aku tahu apa itu kerjasama. Kalau aku bangun tidur aku panggil semua omnya, Om No, Om momo, Om Jeje..kalau aku sudah besar aku mau bantuin Om No buat kue.

Saturday, September 5, 2009

Brown Bear2, What do you see?

Saat English Class bersama anak-anak PG dan TKA, Bu Shoba membacakan buku,'Brown Bear'. Saat menyebut 'Brown Bear, what do you see?', Patrick lari ke depan sambil mengucapkan 'brown bear' dengan antusias. Rupanya Patrick sudah mengenal buku tersebut. Ia kemudian menggambar brown bear. Zila dan Caca memilih untuk menggambar 'green frog'. Seusai menggambar, Bu Shoba mengajak anak-anak keluar ke backyard, anak-anak sudah tidak sabar dan berkerumun di pintu, masing-masing membawa 'teropong' (dari tisu rol.


'Alright, alright....sebelum Bu Shoba bisa melanjutkan, terdengar Raga bernyanyi, 'online, online...'.
Kak Fida (sambil tertawa): Bu Shoba bilangl 'alright' Raga, bukan online.

Di taman belakang anak-anak mulai searching dengan teropongnya. Bu shoba menggiring anak-anak untuk memperhatikan bunga kuning yang sangat kecil di sekitar rumput.
'Look, I see a tiny yellow flower.' Anak-anak berkerumun ingin melihat....'
'What else can you see?' Zila membawa daun kuning, Caca membawa daun coklat, Gio membawa batu kecil. Belum lama kemudian anak-anak sudah mengumpulkan berbagai macam objek dari taman termasuk biji-bijian coklat, rumput, daun, bunga dan lainnya. Objek yang ditemukan kemudian dimasukkan ke secret bag, dan anak-anak dengan mata tertutup memilih salah satu objek....'O, I see a brown seed.' Demikianlah English Class berlanjut dengan suasana yang menyenangkan bagi anak-anak.

Friday, September 4, 2009

Iguana atau Bunglon??!!

Anak-anak TK B sedang bermain Matematika di ruang biru saat Gede berseru ke teman-temannya,'Lihat tuh ada binatang'. Semua teman-teman dan teacher menoleh keluar jendela. Keisya: Binatang apa itu?
Gede : Itu bunglon.
K. Helen : Bukan, itu iguana!
Terjadi debat kecil antara Kakak dan Gede dan masing-masing yakin dengan dirinya. Tida ada keputusan apakah binatang itu bunglon ataukah iguana. Keesokan hari saat circle time, Gede lapor kepada K. Herly.
K. Herly: K. Helen, apa yang dilihat kemarin?
K. Helen: Iguana, Kak.
Gede: Kak Herly, please jelaskan tentang bunglon..bagaimana cara beranak?
K. Herly: Sabar Gede, K. Herly cari bukunya dulu di library.
Feli dan Gede: Kak, Aku ikut.
Mereka menemukan buku mengenai reptilia, membawanya ke Quiet Area, dan membacanya bersama. Saat ini Yoda ikut bergabung.
Gede: Kak, aku suka juga iguana
Feli: Aku juga
K. Herly: Gede, aku pusing nich!(setelah dibombardir oleh berbagai pertanyaan dari anak-anak)
Gede: Aku ngga Kak, aku senang!
Feli: Aku juga senang!
Yoda: Aku ke sana dulu Kak (ke areal balok)
Bu Shoba masuk ke ruangan. Kak Herly menceritakan mengenai binatang yang dilihat oleh anak-anak. Mungkinkah iguana tetangga yang lepas?!, K. Herly berkomentar.
Bu Shoba: Bukan iguana...itu bunglon. Memang di taman banyak bunglon. Saya sering lihat dari jendela. Ini kemarin saya sempat mengambil foto bunglon di pohon untuk diperlihatkan pada anak-anak. (Anak-anak mendekat untuk melihat fotonya.) Kalau di batang pohon, bunglonnya ikut warna coklat.
Selesailah misteri iguana di sekolah! Pada siang harinya seusai sekolah Gede, Popo, Feli dan Dinda berlari-lari ke pantry mencari bu Shoba. Gede menangkap sebuah bunglon dan ingin membawanya pulang. Bu shoba memberikannya sebuah kotak kue yang sudah ada lubang anginnya. Kak tri mengingatkan Gede untuk membawanya kembali besok.
Keesokan hari si bunglon didisplay dalam kotaknya dan diletakkan di rak areal balok. Bu Shoba mengatakan pada Gede untuk melepaskannya ke alam agar ia bisa makan dan bergerak bebas. Gede and Popo menawarkan untuk mencari beberapa daun untuk si bunglon.
Popo: Bunglon makannya apa?
Bu Shoba: Serangga kecil dan mungkin daun-daunan.
Gede: ini ada daun, kalau dia mau makan, boleh ya dia tetap dalam kotak.
Sebelum pulang sekolah, K. herly meyakinkan anak-anak untuk melepaskan kembali si bunglon. Secara ramai-ramai, anak-anak menyaksikan Gede meletakkan si bunglon di batang pohon jambu. 'Bye bunglon', seru anak-anak.

Wednesday, September 2, 2009

Jika si anak bermasalah dengan teman

Ghia beberapa hari tidak masuk sekolah. Saat masuk hari Senin, ia memasang muka marah terhadap Nadya. Di areal dramatik, Nadya tidak diperbolehkan masuk. Interaksi Ghia dengan Nadya di areal lainnya juga sangat ketus. Ternyata, awal mulanya adalah karena Nadya membereskan mainan Ghia saat cleanup. Ghia ingin melakukannya sendiri, namun Nadya asal membereskan saja! Kak Herly mencoba meredakan konflik Ghia.
Teacher: Kita tidak boleh dendam lho! Apalagi bulan puasa...
Ghia: Orang aku tidak puasa, biarin aja! Aku ngga mau maafin!
Teacher: Ghia, kenapa tidak mau maafin Nadya?
Ghia: Malas aja pokoknya! Aku kan masih kecil, jadi boleh tidak mau maafin teman. Di rumah, Ghia dibilang anak kecil.
Teacher jelaskan pada Ghia bahwa memang di rumah Ghia paling kecil, semua panggil Ghia dede. Namun di Sekolah Ghia sudah kakak TK, Ghia harus bisa memberik contoh yang baik pada ada adik-adik playgroup. Ghia tetap dengan pendiriannya.
Teacher: Ya Sudah, kalau Ghia merasa masih kecil, nanti Kakak kumpulin semua laporan Ghia, terus kakak kasih ke Kak Fida di Playgroup, Ghia masuk lagi ke Playgroup.
Ghia (berpikir beberapa detik): Ya sudah! kalau gitu aku didamai-in aja! (maksud Ghia meminta teacher untuk mendamai-kan konfliknya dengan Nadya).
Setelah damai, pada siang hari terlihat Ghia bermain kembali dengan Nadya.

Keong dan kerang menjadi topik seru di kelas

SEjak bulan Agustus yang lalu, anak-anak sangat gemar observasi kehidupan binatang yang ada di taman sekolah. Selama berhari-hari setiap pulang sekolah, anak-anak mengumpulkan keong-keong yang ada di taman. Nah, ini merupakan peluang yang menarik untuk mengembangkan kurikulum. Walaupun tidak termasuk dalam agenda, topik kelas beralih ke binatang moluska. Teachers bergegas mencari informasi dan gambar moluska di internet. Buku-buku di library sekolah yang berkaitan dengan moluska didisplay di kelas. Keong-keong yang dikumpulkan oleh anak-anak di display di discovery area. Gede membawa 'hermit crab' yang ia miliki. TEachers pun sibuk mencari kerang bambu, kerang biru dan lainnya untuk memperkaya koleksi kerang yang dimiliki sekolah. Semakin hari, topik semakin berkembang. Di Discovery area, anak-anak dan teachers mencoba mencocokkan kerang yang ada dengan kerang di poster.
Gede : Kak, yang ini yang mana?
Teacher: O, yang ini (sambil menunjuk ke poster). Bentuknya sama tapi coraknya beda.
Gede : O, pasti keluarganya, Kak.
Dinda Harum: Yang ini ada akarnya (sambil mengobservasi detail kerang)
Gede: Masa? Coba-coba, masa sih?!
Teacher: Coba pakai kaca pembesar.
Gede: O, iya ya lebih jelas.
Gede : Batu-batuan ini termasuk keluarga laut, benda hidup termasuk juga batu (Gede menjelaskan mengenai batu koral ke teacher dan teman-temannya)
Najwa: PAsir itu bisa buat nulis, diratain dulu...aku mau gambar keluarga.

Kurikulum di SAraswati bersifat terbuka, artinya teachers tidak terpaku pada agenda yang sudah direncanakan. Jika anak-anak mengangkat sesuatu hal yang menarik, maka bisa menjadi topik baru di kelas dan pengalaman belajar yang menyenangkan. Ini adalah penerapan dari konsep 'Emergent Curriculum'.

Tuesday, September 1, 2009

Suasana Hari Kemerdekaan Agustus 2009


Perayaan Hari Kemerdekaan dimulai dengan upacara bendera. Shazma, Dinda Harum dan Gede dengan semangat menaikkan bendera, sementara teman teman lainnya berbaris. Gio (PG) ikut kedepan ingin membantu...
"Sana Gio, kamu masih kecil" seru Dinda.
Anak-anak kemudian mengikuti berbagai perlombaan : lomba memindahkan balon dengan perut; lomba mencari benda di dalam pasir; lomba memakai baju lengkap dari baju, celana, kaos kaki sampai sepatu tanpa dibantu guru, orang tua ataupun mbak.


Yodha dan Gede menggunakan strategi saat memindahkan balon dengan perut...agar tidak jatuh, mereka menekan balonnya dengan perut. Dinda terdengar menjelaskan ke Aril (dengan nada yang kesal) untuk tidak memegang balon sesuai peraturan.
Saat lomba memakai baju..agar menang anak-anak terlihat menerapkan strateginya masing-masing. Strategi Tiana - menggunakan sepatu terlebih dahulu. Wah..pakai celananya jadi sulit deh karena kakinya Tiana sulit masuk. Rupanya Gede yang paling cepat nih! Eh.. ternyata Gede memakai sepatunya terbalik, dan kancing kemejanya kurang tepat. Wah..seru juga ternyata tidak mudah memakai baju sendiri apalagi kalau diburu-buru.