Friday, September 4, 2009

Iguana atau Bunglon??!!

Anak-anak TK B sedang bermain Matematika di ruang biru saat Gede berseru ke teman-temannya,'Lihat tuh ada binatang'. Semua teman-teman dan teacher menoleh keluar jendela. Keisya: Binatang apa itu?
Gede : Itu bunglon.
K. Helen : Bukan, itu iguana!
Terjadi debat kecil antara Kakak dan Gede dan masing-masing yakin dengan dirinya. Tida ada keputusan apakah binatang itu bunglon ataukah iguana. Keesokan hari saat circle time, Gede lapor kepada K. Herly.
K. Herly: K. Helen, apa yang dilihat kemarin?
K. Helen: Iguana, Kak.
Gede: Kak Herly, please jelaskan tentang bunglon..bagaimana cara beranak?
K. Herly: Sabar Gede, K. Herly cari bukunya dulu di library.
Feli dan Gede: Kak, Aku ikut.
Mereka menemukan buku mengenai reptilia, membawanya ke Quiet Area, dan membacanya bersama. Saat ini Yoda ikut bergabung.
Gede: Kak, aku suka juga iguana
Feli: Aku juga
K. Herly: Gede, aku pusing nich!(setelah dibombardir oleh berbagai pertanyaan dari anak-anak)
Gede: Aku ngga Kak, aku senang!
Feli: Aku juga senang!
Yoda: Aku ke sana dulu Kak (ke areal balok)
Bu Shoba masuk ke ruangan. Kak Herly menceritakan mengenai binatang yang dilihat oleh anak-anak. Mungkinkah iguana tetangga yang lepas?!, K. Herly berkomentar.
Bu Shoba: Bukan iguana...itu bunglon. Memang di taman banyak bunglon. Saya sering lihat dari jendela. Ini kemarin saya sempat mengambil foto bunglon di pohon untuk diperlihatkan pada anak-anak. (Anak-anak mendekat untuk melihat fotonya.) Kalau di batang pohon, bunglonnya ikut warna coklat.
Selesailah misteri iguana di sekolah! Pada siang harinya seusai sekolah Gede, Popo, Feli dan Dinda berlari-lari ke pantry mencari bu Shoba. Gede menangkap sebuah bunglon dan ingin membawanya pulang. Bu shoba memberikannya sebuah kotak kue yang sudah ada lubang anginnya. Kak tri mengingatkan Gede untuk membawanya kembali besok.
Keesokan hari si bunglon didisplay dalam kotaknya dan diletakkan di rak areal balok. Bu Shoba mengatakan pada Gede untuk melepaskannya ke alam agar ia bisa makan dan bergerak bebas. Gede and Popo menawarkan untuk mencari beberapa daun untuk si bunglon.
Popo: Bunglon makannya apa?
Bu Shoba: Serangga kecil dan mungkin daun-daunan.
Gede: ini ada daun, kalau dia mau makan, boleh ya dia tetap dalam kotak.
Sebelum pulang sekolah, K. herly meyakinkan anak-anak untuk melepaskan kembali si bunglon. Secara ramai-ramai, anak-anak menyaksikan Gede meletakkan si bunglon di batang pohon jambu. 'Bye bunglon', seru anak-anak.

Wednesday, September 2, 2009

Jika si anak bermasalah dengan teman

Ghia beberapa hari tidak masuk sekolah. Saat masuk hari Senin, ia memasang muka marah terhadap Nadya. Di areal dramatik, Nadya tidak diperbolehkan masuk. Interaksi Ghia dengan Nadya di areal lainnya juga sangat ketus. Ternyata, awal mulanya adalah karena Nadya membereskan mainan Ghia saat cleanup. Ghia ingin melakukannya sendiri, namun Nadya asal membereskan saja! Kak Herly mencoba meredakan konflik Ghia.
Teacher: Kita tidak boleh dendam lho! Apalagi bulan puasa...
Ghia: Orang aku tidak puasa, biarin aja! Aku ngga mau maafin!
Teacher: Ghia, kenapa tidak mau maafin Nadya?
Ghia: Malas aja pokoknya! Aku kan masih kecil, jadi boleh tidak mau maafin teman. Di rumah, Ghia dibilang anak kecil.
Teacher jelaskan pada Ghia bahwa memang di rumah Ghia paling kecil, semua panggil Ghia dede. Namun di Sekolah Ghia sudah kakak TK, Ghia harus bisa memberik contoh yang baik pada ada adik-adik playgroup. Ghia tetap dengan pendiriannya.
Teacher: Ya Sudah, kalau Ghia merasa masih kecil, nanti Kakak kumpulin semua laporan Ghia, terus kakak kasih ke Kak Fida di Playgroup, Ghia masuk lagi ke Playgroup.
Ghia (berpikir beberapa detik): Ya sudah! kalau gitu aku didamai-in aja! (maksud Ghia meminta teacher untuk mendamai-kan konfliknya dengan Nadya).
Setelah damai, pada siang hari terlihat Ghia bermain kembali dengan Nadya.

Keong dan kerang menjadi topik seru di kelas

SEjak bulan Agustus yang lalu, anak-anak sangat gemar observasi kehidupan binatang yang ada di taman sekolah. Selama berhari-hari setiap pulang sekolah, anak-anak mengumpulkan keong-keong yang ada di taman. Nah, ini merupakan peluang yang menarik untuk mengembangkan kurikulum. Walaupun tidak termasuk dalam agenda, topik kelas beralih ke binatang moluska. Teachers bergegas mencari informasi dan gambar moluska di internet. Buku-buku di library sekolah yang berkaitan dengan moluska didisplay di kelas. Keong-keong yang dikumpulkan oleh anak-anak di display di discovery area. Gede membawa 'hermit crab' yang ia miliki. TEachers pun sibuk mencari kerang bambu, kerang biru dan lainnya untuk memperkaya koleksi kerang yang dimiliki sekolah. Semakin hari, topik semakin berkembang. Di Discovery area, anak-anak dan teachers mencoba mencocokkan kerang yang ada dengan kerang di poster.
Gede : Kak, yang ini yang mana?
Teacher: O, yang ini (sambil menunjuk ke poster). Bentuknya sama tapi coraknya beda.
Gede : O, pasti keluarganya, Kak.
Dinda Harum: Yang ini ada akarnya (sambil mengobservasi detail kerang)
Gede: Masa? Coba-coba, masa sih?!
Teacher: Coba pakai kaca pembesar.
Gede: O, iya ya lebih jelas.
Gede : Batu-batuan ini termasuk keluarga laut, benda hidup termasuk juga batu (Gede menjelaskan mengenai batu koral ke teacher dan teman-temannya)
Najwa: PAsir itu bisa buat nulis, diratain dulu...aku mau gambar keluarga.

Kurikulum di SAraswati bersifat terbuka, artinya teachers tidak terpaku pada agenda yang sudah direncanakan. Jika anak-anak mengangkat sesuatu hal yang menarik, maka bisa menjadi topik baru di kelas dan pengalaman belajar yang menyenangkan. Ini adalah penerapan dari konsep 'Emergent Curriculum'.

Tuesday, September 1, 2009

Suasana Hari Kemerdekaan Agustus 2009


Perayaan Hari Kemerdekaan dimulai dengan upacara bendera. Shazma, Dinda Harum dan Gede dengan semangat menaikkan bendera, sementara teman teman lainnya berbaris. Gio (PG) ikut kedepan ingin membantu...
"Sana Gio, kamu masih kecil" seru Dinda.
Anak-anak kemudian mengikuti berbagai perlombaan : lomba memindahkan balon dengan perut; lomba mencari benda di dalam pasir; lomba memakai baju lengkap dari baju, celana, kaos kaki sampai sepatu tanpa dibantu guru, orang tua ataupun mbak.


Yodha dan Gede menggunakan strategi saat memindahkan balon dengan perut...agar tidak jatuh, mereka menekan balonnya dengan perut. Dinda terdengar menjelaskan ke Aril (dengan nada yang kesal) untuk tidak memegang balon sesuai peraturan.
Saat lomba memakai baju..agar menang anak-anak terlihat menerapkan strateginya masing-masing. Strategi Tiana - menggunakan sepatu terlebih dahulu. Wah..pakai celananya jadi sulit deh karena kakinya Tiana sulit masuk. Rupanya Gede yang paling cepat nih! Eh.. ternyata Gede memakai sepatunya terbalik, dan kancing kemejanya kurang tepat. Wah..seru juga ternyata tidak mudah memakai baju sendiri apalagi kalau diburu-buru.

Sunday, August 16, 2009

Anak-anak tidak mau pulang..minta tambahan

Selama seminggu ini, anak-anak berebut ingin minta tambahan. Saat sudah waktunya pulang, beberapa anak tetap stay dan ingin ikut tambahan reading practice, ataupun menulis. Najwa yang masih duduk di TK A dengan sangat assertive, mengatakan pada Kak Herly, ‘Aku mau tambahan!’
Kak Herly: Mau tambahan sama siapa?
Najwa menunjuk ke Kak Herly: Duduk! (Kak Herly tunduk pada perintah Najwa) Aku mau mulai dari yang gampang! Ia mengambil sumpit yang biasa digunakan oleh Kak Herly untuk menunjuk pada kata-kata di buku.
Kak Herly: Ya terus fungsi aku apa?
Najwa (mengembalikan sumpit pada Kak Herly): Ini Kak, kakak yang tunjuk.
Berlanjutlah reading practice. Sementara reading berlangsung, datanglah bunda Nadia dan bunda Putra dan mereka mulai ngobrol.
Najwa (merasa terganggu): SSSSSTTTT!! Aku lagi belajar! (Sangat tegas dan jelas! Demikian calon pemimpin cilik kita!)
Dimana lagi kalau bukan di Saraswati anak-anak justru minta tambahan reading and writing practice ...

Setelah dari Bali....reaksi anak-anak

Setelah 1 minggu libur (dengan protes dari anak-anak), Senin kemarin anak-anak terlihat antusias saat masuk sekolah. Circle time berlangsung ceria, teachers secara bergilir menceritakan pengalaman di Bali sambil menunjukkan foto-foto. Cerita di Bali dimulai oleh Kak Helen….



Kak Helen : Iya, pengalamanku di Bali sangat menyenangkan, Kak Helen pertama kali naik pesawat, terus jalan-jalan ke pantai..(OOOPS!!! Wrong Start, Kak! Saat mengumumkan bahwa teachers akan ke Bali untuk studi banding, Gede sudah protes, Koq enak-enakan ke Bali..? lihat posting blog sebelumnya)
Gede : Tuh kan! Guru-guru ke Bali enak-enakan!!!!!
Kak Helen coba mengalihkan: O iya, kita ke Green School, sekolahnya itu di tengah hutan, dan bangunan kelasnya terdiri dari bamboo….(sambil menunjukkan foto-foto di komputer). Anak-anak banyak belajar di alam. Sekali-kali kalau kepanasan, anak-anak bisa masuk kedalam ruangan balon karet yang kemudian digembungkan dengan angin dingin dari AC. Ada juga ruang kelas bertingkat dari bamboo yang dibangun oleh anak-anak SMP.

Anak-anak berebut mendekati komputer. Muncul foto Kak Fida sedang ngepel. ‘Tuh kan, anak-anak teachers kerja lho di Bali’.
Yoda: Kaya pembantu!
Kak Fida kemudian melanjutkan bercerita mengenai istana presiden di Tampak Siring. Olla, Keisya, dan Dinda yang pernah ikut graduation party di anjungan Bali di Taman Mini, mengatakan ‘Kaya di Taman Mini.’
Kak Fida: Iya, di Bali, hampir semua bangunan seperti ini.


Teachers kemudian bercerita mengenai monkeys di monkey forest, danau-danau yang indah, goa gajah - tempat orang-bermeditasi, dan ada juga pohon besar yang umurnya sudah 300 tahun.
Tanpa disadari, muncul foto Kak Herly dan bu Shoba sedang body surfing di pantai Kuta…OOOPS!!!! Sebelum anak-anak protes, Kak Herly mengatakan, ‘ Nah, di foto ini, Kak Herly dan Bu Shoba sedang body surfing untuk observasi air laut itu seperti apa, ternyata asin sekali’. Tampaknya penjelasan Kak Herly cukup memuaskan dan tidak ada yang protes. Rupanya kata kuncinya adalah ‘OBSERVASI’. Di monkey forest observasi monkeys, observasi danau di Gn. Batur, di goa gajah observasi goa dst…Aman deh kakak-kakak dari protes anak-anak!

Saturday, August 1, 2009

Protes karena guru-guru mau ke Bali

Hari Kamis yang lalu anak-anak berkumpul di karpet sebelum pulang karena kakak akan membagikan surat. 'Surat apa, kak?', tanya anak-anak.
TEacher (sambil membacakan surat): Diberitahukan pada anak-anak bahwa hari Senin tgl 3 Agustus sampai hari Jumat tgl 7, agustus, anak-anak libur dan main di rumah karena teachers akan pergi ke Bali untuk studi banding.
Anak-anak bersorak kecewa : 'WUUUUUUUUUUUU....'
Gede: Lho kok enak enakan guru-guru ke Bali??!!!
Teacher: Guru-guru ke Bali mau studi banding.
Gede: studi banding itu apa?
Teacher: Studi banding itu jadi guru guru mau ke melihat Green School, sekolahnya seperti apa, anak-anaknya bagaimana?....
Anak-anak: O........
Popo: Kakak juga ikut?
Teacher: KAkak tidak ikut kasihan baby di rumah.
Popo: Yaaa..kasihan amat!
Teacher : Jadi Anak-anak tahukan kenapa teachers mau ke Bali?
Gede: Iya, mau kerja

Keesokan harinya, hari Jumat, saat circle time, anak-anak tidak seperti biasanya. Tidak ada yang berebut untuk berbicara dan suasana sunyi. Saat teacher memberikan pertanyaan, tidak ada yang menjawab.
Teacher: Anak-anak kenapa, mana suaranya?
Yoda: Suaranya di Bali!!!
Terdengar seorang anak menyeletuk : 'nyawanya sudah di Bali!!!

Wah, ternyata anak-anak masih setengah hati memperbolehkan teachers pergi tanpa mereka.