Monday, March 15, 2010

NANG NING NUNG NENG NONG!

Saraswati berprinsip untuk memperkenalkan semua aspek dari kultur Indonesia ke anak-anak, sehingga mereka pun belajar untuk menghargai perbedaan dalam masyarakat kita. Pada hari raya, ada kegiatan khusus, seperti pada waktu idul fitri, natal, dan imlek.




Nah, hari Jumat yang lalu, Bu Raka dan Bu Kartini (mba Gede) menuntun anak-anak dalam kegiatan hari raya Nyepi. Apa saja kegiatannya?...ada cerita dari bu Raka, panjang juga ceritanya, tapi ada satu yang mungkin melekat….
Nang Ning Nung Neng Nong! kata bu Raka........

Wah! apa itu artinya bu?
Nang : tenang
Ning: hening
Nung: renung
Neng: meneng (artinya, ‘sunyi’)
Nong: kosong
Nah, hal itulah yang dilakukan oleh umat Hindu di Bali saat meditasi. Bu Raka kemudian melanjutkan mengenai konsep amati geni (mematikan semua cahaya, api).
'Wah, rumahnya jadi gelap dong!" seru anak-anak

Yodha: Telpon ayah dong kalau gelap!


Bu Raka menerangkan bahwa di Bali walaupun pada hari raya Nyepi semua gelap, tidak perlu takut karena ada yang jaga, namanya pecalang. 'Siapa yang bisa puasa?', Bu Raka bertanya pada anak-anak.

Yodha: Aku bisa 7 menit!

Seusai cerita, teacher menanyakan pada anak-anak, ‘sudah lapar, anak-anak?’
‘Udah lapar, Kak! Tapi kan kita ngga bawa makanan’
‘O, jangan khawatir, Bu Kartini sudah menyediakan tumpeng untuk semuanya.’

Setelah kenyang, anak-anak semangat lagi untuk meneruskan kegiatan selanjutnya , yaitu, membuat janur ketupat telur. Senang sekali bisa membawanya pulang! Terima Kasih Bu Raka, Terima Kasih Bu Kartini.
Saraswati mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi bagi yang merayakan.

Bermain bersama kakak2 dari SMA78



Beberapa minggu yang lalu, anak-anak Saraswati
berkesempatan untuk bermain dengan kakak-kakak
dari SMA 78. Mereka berkunjung ke Saraswati untuk 'ngeshoot' saat anak-anak sedang menari tari-tarian tradisional. Ceritanya film tersebut menjadi bagian dari film 'visit indonesia 2010' yang sedang mereka buat untuk dilombakan di Binus.

Seperti biasa, anak-anak kita sangat welcome saat kakak-kakak bergabung bermain bersama mereka, dan suasana dalam kelas sangat akrab. Begitu berkesan untuk kakak-kakak, sampe-sampe, salah satu kakak berkunjung lagi khusus untuk bermain bola seperti yang sudah ia janjikan pada anak-anak.

Untuk Kakak-kakak, Selamat ya sudah jadi juara nomor 2! Adik-adik di Saraswati ikut mendoakan lho!

Thursday, March 4, 2010

Simpati terhadap teman yang spesial

Anak-anak seringkali memiliki guru favorit atau teman favorit. Misalnya, bagi Olla, Kak Helen guru favoritnya karena Kak Helen sering senyum. Demikian juga saat free choice play, anak-anak dengan sendirinya membuat kelompok-kelompok kecil – Di TK, Popo biasanya bermain dengan Yodha dan Gede; Najwa bermain dengan Ghia; Putra dengan Raga dan Reno;

Walaupun tidak langsung terlihat, anak-anak kadang menunjukkan simpati pada teman yang ia idolakan. Misalnya, Yodha menunjukkan rasa simpatinya terutama pada Keisya. Ia sering mengambilkan bangku dan memberikan tempat duduk bagi Keisya saat ada aktifitas bersama atau saat snack time.

Beda lagi dengan Raga, rasa simpatinya terhadap Najwa diekspresikan di rumah. Ia bercerita pada bunda bahwa ia suka dengan Najwa. Alasannya karena rambutnya panjang. Di rumah, Raga sering meminjam pernak-pernik adik perempuannya, lalu ia membungkusnya dan membuat kado. Bunda melihat dan bertanya pada Raga..’Apa itu?’.
Raga : Ini kado
Bunda: Buat siapa?
Raga : Buat Najwa
Bunda : Isinya apa?
Raga : jepitnya adik Raya
Bunda: emangnya Raga mau kasih kado?
Raga : Iya
Bunda : Ya sudah, besok ibu beliin jepit rambut ya.
Satu hari setelah Valentine Day, Raga memberikannya pada Najwa. Keesokan harinya, Najwa memakainya dan dengan ceria sharing ke Kakak mengenai jepit barunya
Najwa : Kak Tri, aku punya jepitan rambut yang bagus sekali
Kakak : O ya, beli di mana?
Najwa: Aku dikasih Raga
Raga terlihat tersipu malu….
Kakak: Tapi kok tidak ada yang ngasih kakak?
Yodha : Kalau Kak Tri mau, beli aja! (dengan nada yang polos)

All about fruits - PG ke toko buah




Sebelum kunjungan, saat circle time, teacher mengajak anak-anak berdiskusi mengenai buah-buahan.
Teacher : Buah apa yang paling kalian suka?
Fay: Aku suka strawberry sama anggur, tapi kalo strawberrynya suka asem
Zila: Aku suka duren sama apel, tapi maunya apel yang dijus aja, ga mau dimakan
Gian: De Gian senengnya buah melon, kak!
Gio : Gio sukanya buah mangga sama jeruk.
Rayya: Kalo Ayya senengnya rambutan, tapi sama mama ga boleh, jadi aku maunya strawberry aja deh!

Di Toko Buah Kak Wati, pemandu toko, memperkenalkan buah satu per satu dan menerangkan manfaatnya masing-masing.
Kak Wati : Ini jeruk Navel..jeruk ini besar dan ada pusarnya…
Gio menginterupsi, ‘Kak, Lihat buahnya pecah!’
Teacher: O, itu bukan pecah Gio, tapi sengaja dipotong supaya terlihat isi jeruk didalamnya!
Lanjut dengan perkenalan berbagai buah…belimbing, apel, duku, manggis, melon, strawberry, anggur, dll. Anak-anak sudah familiar dengan hampir semua buah kecuali dengan dragon fruit, kiwi, plum dan salak.

Setelah berkeliling, anak-anak yang masing-masing sudah dibekali Rp.10.000 oleh sekolah membeli buah yang mereka sukai. Mereka sibuk memilih buah yang akan dibeli.

Keesokan harinya, buah-buah2an yang sudah dibeli dikeluarkan dari kulkas dan anak-anak membuat jus.
Teacher : Anak-anak, sekarang kita mau membuat jus apel dan jeruk, namun untuk strawberryny kita blender ya..
Anak-anak: Ya, Kak.
Zila : Aku mau minum jusnya supaya sakitku sembuh.

Masing-masing anak mendapatkan kesempatan untuk memasukkan buah ke dalam juicer dan blender. Setelah jadi, anak-anak sudah siap dengan gelas masing-masing dan langsung meneguknya.

Teacher: Bagaimana rasanya?
Gio : Mantap, Kak!
Insan : Iya, Kak, Mantap!
Rayya: Sumpah mantap, Kak!
Zilla: Wah, sedap sekali!