Minggu lalu, anak-anak mengunjungi klinik dokter. Untuk itu, teacher menjelaskan pentingnya anak-anak memakai masker selama berada di klinik. Pada hari H, Popo tidak mau memakai masker – apapun yang dikatakan oleh teacher, ia tetap tidak mau, sampai pada saat Zuster Lina mengajak anak-anak melihat ruangan adik-adik bayi.
’Untuk satu ini, semuanya harus memakai masker, ya!’, Zr.Lina mengingatkan. Popo duduk dan merenung. Mama Popo mencoba membujuk, sambil Popo menggeleng-gelengkan kepala. ’Popo hanya punya 2 pilihan – Popo tidak pakai masker dan tetap tunggu disini, atau, Popo pakai masker dan ikut yang lain masuk ke ruang adik bayi. Popo mau yang mana?’, saya tegaskan. ’Ga papa kalau Popo pilih untuk tidak pakai masker tapi Popo duduk disini.’ Popo berpikir dan kemudian ia langsung memakai masker dan berlari mengikuti teman-teman lainnya yang sudah menuju ke ruang adik bayi.
Anak-anak secara bergilir masuk ke ruang dokter. Adik-adik Playgroup masuk ke ruang dokter dengan penuh ragu-ragu. ’Dokter ngga apa-apa, ngga usah takut’, dokter mencoba membujuk. Dokter lalu menjelaskan guna dan cara memakai stethoscope. ’Ini namanya stethoscope, untuk periksa organ di dalam dada, seperti jantung, paru-paru.’ ’Aku mau coba’, Gede berseru dengan antusias. Kemudian Zr. Lina memperlihatkan bagaimana mengukur tensi..’Ayo, kita ukur tensi gurunya aja, ya.’ Anak-anak lalu berkerumun memperhatikan Kak Helen ditensi oleh Zr. Lina. Wah, tensinya normal 120/70.
Sementera di koridor, Vira ingin mengetahui apa yang tertera pada poster vitamin. Saat di ruang dokter gigi, anak-anak bertanya,’koq ada bonekanya, untuk apa televisinya?’ Popo langsung berselonjor di kursi periksa dan berkata,’begini, kalo mau periksa gigi.’
’Untuk satu ini, semuanya harus memakai masker, ya!’, Zr.Lina mengingatkan. Popo duduk dan merenung. Mama Popo mencoba membujuk, sambil Popo menggeleng-gelengkan kepala. ’Popo hanya punya 2 pilihan – Popo tidak pakai masker dan tetap tunggu disini, atau, Popo pakai masker dan ikut yang lain masuk ke ruang adik bayi. Popo mau yang mana?’, saya tegaskan. ’Ga papa kalau Popo pilih untuk tidak pakai masker tapi Popo duduk disini.’ Popo berpikir dan kemudian ia langsung memakai masker dan berlari mengikuti teman-teman lainnya yang sudah menuju ke ruang adik bayi.
Anak-anak secara bergilir masuk ke ruang dokter. Adik-adik Playgroup masuk ke ruang dokter dengan penuh ragu-ragu. ’Dokter ngga apa-apa, ngga usah takut’, dokter mencoba membujuk. Dokter lalu menjelaskan guna dan cara memakai stethoscope. ’Ini namanya stethoscope, untuk periksa organ di dalam dada, seperti jantung, paru-paru.’ ’Aku mau coba’, Gede berseru dengan antusias. Kemudian Zr. Lina memperlihatkan bagaimana mengukur tensi..’Ayo, kita ukur tensi gurunya aja, ya.’ Anak-anak lalu berkerumun memperhatikan Kak Helen ditensi oleh Zr. Lina. Wah, tensinya normal 120/70.
Sementera di koridor, Vira ingin mengetahui apa yang tertera pada poster vitamin. Saat di ruang dokter gigi, anak-anak bertanya,’koq ada bonekanya, untuk apa televisinya?’ Popo langsung berselonjor di kursi periksa dan berkata,’begini, kalo mau periksa gigi.’
No comments:
Post a Comment