Untuk mengisi waktu liburan lebaran yang sangat panjang, Saraswati mengajak orang tua untuk membuat post office box bersama dengan anak di rumah. Saat masuk sekolah, selama 1 minggu pertama, anak-anak dengan bangga membawa hasil karyanya. Dramatic play area kemudian di set up untuk menjadi kantor pos oleh teachers. Wah, apa saja ya benda-benda yang dapat ditemukan di kantor pos? Ada perangko, ada uang, ada lem, amplop, pen. Ada timbangan juga lho, dan alat stamping.
Berikut salah satu skenario dramatic play di Saraswati Post Office:
Nanda memilih menjadi pegawai kantor pos yang menerima dan menimbang surat dan paket.
Popo memilih menjadi penjual benda-benda pos seperti perangko, amplop dll. Ia juga memegang alat stamping.
Teman-teman yang lain sibuk ‘menulis surat’ buat teman masing-masing. Keisya ingin menulis surat buat Achie, Fendi buat Gede, Olla buat Vira, dan Dinda buat Kak Helen. Feli ingin mengirim paket Dino.
Gede : ‘Bungkus dulu, Feli.’
Feli : ’Mana kertasnya?’ Teacher menunjukkan pada Feli kertas yang dapat dipakai untuk membungkus, dan Feli langsung membungkusnya. Setelah selesai, ia datang ke Nanda.
Nanda menimbang paket dino, dan berkata, ‘1 kilo harganya Rp.5.000. Beli dulu perangkonya di Popo.’
Feli ke Popo : ‘Aku mau perangko.’
Popo memberikan perangko dan bertanya: ’Uangnya mana?’
Feli : ’Ngga ada.’
Popo : ’ngga boleh.’ Ia mengambil kembali paketnya. ’Bikin dulu uangnya.’
Feli mengambil potongan kertas yang sudah disediakan dan menulis, ’5000’. Ia lalu bergegas kembali ke Nanda. Tetapi Nanda sudah ingin istirahat.
Nanda : ’Aku mau pergi.’
Popo mengambil alih tugas Nanda. Ia terima paket Feli dan melakukan stamping..buk, buk, buk...siap deh untuk dikirim!
No comments:
Post a Comment