Drama atau play acting merupakan suatu hal yang dilakukan secara alami oleh anak-anak. Pasti kita semua sudah pernah memperhatikan saat anak-anak berpura-pura memainkan berbagai peran seperti peran dokter, peran ayah atau bunda, peran kasir di toko dan lain-lain. Menurut para ahli, banyak sekali yang dilatih saat anak memainkan berbagai peran tersebut, diantaranya:
- Thinking skills…peran yang dimainkan oleh anak merupakan refleksi dari apa yang pernah dilihatnya, baik itu dari buku cerita, dari layar televisi ataupun yang ia lihat sendiri secara aktual. Skenario kreatif yang muncul dalam permainannya menunjukkan kemampuan anak untuk memilah dan menggabungkan berbagai pengalaman dan apa yang pernah dilihatnya tersebut, secara logis.
- Secara social-emosional, melalui dramatic play, anak berkesempatan untuk mengatasi ketakutan yang ada dalam dirinya. Seringkali anak-anak takut dan trauma jika harus ke dokter. Saat anak berpura-pura menjadi seorang dokter, lalu menyuntik boneka sambil membujuk boneka untuk tidak menangis karena suntikannya hanya ’sedikit sakit’, sebenarnya ia sedang memproses ketakutannya sendiri.
- Interaksi sosial...dramatic play memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk bekerja sama dalam menyusun skenario – misalnya, siapa yang menjadi dokter, siapa pasiennya, siapa ibunda, dan siapa ayah. Anak-anak juga belajar untuk menyelesaikan masalah, misalnya, jika ada yang tidak setuju dengan perannya, anak-anak dengan sendirinya bergantian memainkan peran favorit.
Di sekolah, kami menyiapkan areal dramatic play…yang kami set-up sesuai dengan keinginan anak-anak. Pada bulan Agustus ini, areal dramatic play memberikan anak-anak keleluasaan untuk bereksplorasi dengan suasana di klinik dokter, dan suasana di salon.
Bagaimana dengan drama yang skenarionya sudah tersusun…umumnya, kami agak berhati-hati untuk melibatkan anak-anak dalam sesuatu yang terlalu diatur oleh orang dewasa. Namun, sejak graduation tahun ajaran 2007-2008 yang baru lalu, anak-anak senang sekali jika diikutsertakan dalam aktifitas drama tersebut. Sepertinya, skenario drama Hensel and Gretel dan gerakan lagu yang disiapkan oleh tim Saraswati dan dipimpin oleh Kak Tri/Kak Helen benar-benar berkesan pada anak-anak.
Pada hari Minggu, tgl. 3 Agustus yang baru lalu, Saraswati kembali menampilkan drama Hensel and Gretel, serta gerak tari dan berbagai lagu di Mal Puri. Ternyata anak-anak terlihat sangat percaya diri dan natural. Herrel dan Vaza yang sudah duduk di SD kelas 1 ikut bergabung kembali untuk memainkan perannya masing-masing. Demikian juga Felice, yang sudah tidak di Saraswati lagi, mendapatkan kesempatan untuk menjadi angel, bersama teman-temannya. Terimakasih juga dukungan dari Arief (alumni Saraswati sekarang sudah kelas 2 SD) dan orang tuanya. Terima kasih Kakak Wisam, Kakak Alun, dan Kakak Devan yang sudah mendukung adik-adiknya.
Drama dan Gerak Tari sekarang menjadi aktifitas eskul di Saraswati, dan diadakan 1x dalam seminggu.
No comments:
Post a Comment