Suatu
hari ada kehebohan di kelas, kelas sangat
ribut,,,,wahh ada apa nih?
Hari
itu anak-anak terlihat tidak tertib, mereka tidak berhenti untuk berteriak,
berlari di kelas, bahkan bermain pun tidak tertib, banyak balok dan lego yang
berserakan dimana-mana.
Bahkan
saat English class pun suasana tetap ramai dan ribut, semua anak sibuk untuk
berebut bicara.
Keesokan
harinya, saat circle time, kejadian sehari sebelumnya dibahas. Teacher
mendiskusikan tentang ketertiban di kelas. Disiplin apa yang akan diterima oleh
anak-anak bila tidak tertib seperti berbicara sendiri saat teacher sedang
bicara, berlari dikelas, berteriak, melempar mainan, tidak tertib dan
sebagainya. Lalu teacher bertanya “yang akan mendisiplin teacher atau
anak-anak?” lalu mereka serempak menjawab bahwa mereka sendiri yang akan mendisiplin
jika tidak tertib dikelas.
Berikut
kedisiplinan ala murid-murid Saraswati:
Panji:
menyapu halaman
Timi:
membersihkan kelas
Abigael:
belajar satu hari penuh
Raia:
duduk di belakang (ruang makan teacher)
Gian:
merapikan mainan
Ekal:
membersihkan mainan
Rayn:
membaca di quite area
Bu
Shoba: duduk di office tidak boleh masuk ke TK
Kak
Tri: duduk di depan menggantikan Kak Ros jaga telpon
Itu
semua merupakan perjanjian yang mereka (murid saraswati) buat sendiri apabila
tidak tertib dikelas. Di Saraswati, banyak sekali hal-hal yang dapat
didiskusikan bersama murid-murid, tidak hanya saat dikelas dan saat
pelajaran berlangsung, bahkan mendisiplinkan anak-anak pun tetap berdiskusi
dan dalam hal ini, mereka sendirilah yang menentukan disiplin apa yang akan
diterima apabila tidak tertib maupun melanggar peraturan yang telah disepakati.
No comments:
Post a Comment