Story time untuk kali ini adalah the Frog Prince. Selesai bercerita, teacher menawarkan pada anak-anak apakah mereka mau memainkan drama, ‘The Frog Prince’. Semuanya dengan antusias menjawab ‘mau’. Girls semuanya ingin menjadi Princess, sedangkan boys memilih untuk menjadi pilot atau yang menangkap si nenek sihir. Aril menawarkan diri untuk menjadi Frog Prince.
Teacher harus berpikir keras…. bagaimana ya merubah skenario cerita supaya sesuai dengan peran yang sudah dipilih oleh anak-anak.
Teacher : Ya sudah, princessnya ada 5…Aril jadi frog prince, sedang berada di istananya (di Quiet Area). Raga jadi pilot dan boys yang lain menjadi serdadu menjaga agar para princess aman dari serangan nenek sihir. Silahkan boys membuat pesawatnya. Boys langsung berlari ke Block Area dan merakit pesawat. Teacher mengingatkan boys bahwa pesawat harus ada 5 seat untuk membawa masing-masing princess ke istana Frog Prince.
Sementara itu para princess sedang berada di istana (Dramatic Play Area) dan para ‘serdadu’ menjaga sekeliling istana.
Masuk si nenek sihir (teacher) lengkap dengan sapunya….”Hi Hi Hi Hi….”. Anak-anak semua berteriak. Nenek sihir mencoba untuk menyerang istana para princess. Serdadu sudah siap melawan nenek sihir…dan demikian seterusnya drama semakin berkembang dengan partisipasi aktif dari anak-anak.
‘Drama’ merupakan bagian dari kurikulum di Saraswati. Setelah story time, anak-anak boleh membuat drama sesuai cerita-cerita yang dibacakan oleh teacher. Semua anak dilibatkan (baik TKA maupun TKB). Bentuknya tidak kaku - artinya anak-anak ikut aktif menyusun skenarionya. Biasanya jika anak-anak sudah terlibat, skenarionya pun berubah jadi kreatif, dan teacher tinggal memutar otak bagaimana untuk memfasilitasinya. Yang penting adalah prosesnya, bukan hasil akhir. ANak-anak tidak harus perform untuk siapa pun tetapi untuk mereka sendiri. Tidak ada yang menilai performance mereka tetapi mereka sendiri.
Banyak sekali yang bisa dipelajari oleh anak-anak dalam proses menyusun dan memerankan drama bersama, termasuk:
-Social skills: bagaimana bekerja dalam sebuah tim, menerima dan memberikan pendapat/ide, menyelesaikan masalah yang muncul…
-Language skills, bagaimana mengucapkan kata-kata dan menyusun kalimat dengan baik (bhs. Indo ataupun Inggris), menggunakan ekspresi yang sesuai..
-Cognitive skills, berpikir secara terstruktur saat menyusun skenario, melatih memori dan kreatifitas dalam berpikir, mengkaitkan pengalaman sehari-hari dengan skenario….
-Emotional skills, dengan mendapatkan kesempatan untuk memainkan peran yang mereka inginkan…percaya diri serta positive feeling anak-anak pun meningkat. Hal ini bisa terlihat dari ekspresi mereka – puas dan bahagia.
No comments:
Post a Comment