Di playgroup , saat membaca buku ‘musicians from Bremen’, sampe pada cerita dimana para musisi – keledai, kucing, anjing, dan ayam - menemukan sebuah rumah yang dikuasai oleh para perampok. Mereka mengatur siasat untuk mengusir para perampok
Rayya : siasat itu apa?
Teacher menjelaskan bahwa para musisi membuat ‘rencana’ supaya perampok pergi dari rumah tersebut.
Fay: Kalo jahat dipotong aja lehernya!
Rayya: iya kan dia jahat.
Teacher (dengan nada kaget): Huh???? Dipotong lehernya? Apa ngga ada cara lain untuk mengusir? Kenapa harus di potong lehernya?
Abi: Iya dipotong aja lehernya, kan jahat!
Teacher: emang liat orang di potong lehernya dimana?
Fay: di sinetron..
Abi: Kalau kambing dipotong lehernya.
Saat itu, Teacher menekankan pada anak-anak bahwa siasat yang dibuat oleh para musisi tidak menyakiti secara fisik. Mereka membuat bayang-bayang di jendela yang rupanya seperti monster.. Para perampok melihatnya dan lari terbirit2 karena ketakutan…para perampok tidak pernah mengganggu orang-orang di desa itu lagi.
Lalu perhatian anak-anak pun teralih pada pembentukan bayang-bayang.
Bagi orang tua waspadalah unsur kekerasan dalam tontonan televisi..seringkali tayangan untuk anak-anak juga mengandung muatan kekerasan yang cukup tinggi.
No comments:
Post a Comment