Putri bergabung dengan Saraswati di TKA awal bulan Maret 2009. Ternyata Putri adalah sepupu Ayu, x-murid Saraswati yang sekarang di SD. 'Ayu mandiri, kreatif dan kemampuan akademisnya juga ok' begitu cerita bunda Putri, dan ia ingin Putri bisa seperti Ayu. 2 hari pertama Putri terlihat ok walaupun di kelas, saat menyanyi bersama dan Putri belum bisa mengikuti, ia cenderung duduk di pojok and menundukkan kepalanya.
Keesokan harinya, Putri mogok, dan tidak masuk sekolah. Teacher menyarankan kepada bunda, agar Putri dijemput oleh teacher dan salah satu teman yang dekat, Shazma. Namun, saat ditelpon ke rumah, Putri tidak mau berbicara sama teacher ataupun sama Shazma, apalagi dijemput. It's ok, Teacher dan bunda sepakat tidak mengganggunya tetapi bunda pada saat yang tepat akan menanyakan pada Putri apa sebenarnya masalah Putri.
Esok hari bunda lapor pada teacher bahwa Putri tidak mau sekolah, karena 2 hal:
(1) Shazma bermain dengan teman lain (Dia berharap bahwa Shazma bermain dengan dirinya saja)
(2) Putri merasa tidak bisa melakukan apa yang dilakukan oleh teman-teman yang lain.
Ternyata, observasi dan dugaan teacher mengenai Putri benar. Ia tidak merasa percaya diri, karena teman-teman sudah bisa, tetapi ia belum. Bagaimana menyiasatinya?
Kak Herly punya ide. Hari Jum'at bulan terakhir Maret, anak-anak eskul berenang. KAkak minta bunda datang bersama Putri langsung ke Sports Club untuk berenang, tapi bunda tidak usah bicara tentang sekolah.
Sampai di Sports Club, Putri sangat enjoy berenang bersama teman-temannya. Selesai berenang, ia sharing pada kakak-kakaknya bahwa ia ingin langsung ke sekolah. Namun karena sudah siang, bunda katakan 'besok saja kita ke sekolah'. Pada hari Senin, Putri masuk kembali ke sekolah dengan wajah yang ceria. Memang sebagai teacher, kita harus putar otak terus dan sering kali 'think out of the box.'
No comments:
Post a Comment