Hari Sabtu tgl 7 Februari, anak-anak datang ke sekolah membawa binatang peliharaannya. Pets’ Day diadakan sesuai dengan tema ’animals’, sekaligus mengajak anak-anak untuk lebih sayang dengan binatang karena mereka juga ciptaan Tuhan.
Sebelum hari H, di kelas TK, anak-anak diminta untuk bercerita tentang binatang peliharaannya masing-masing, dan menggambarnya. Lihatlah gambar yang mereka buat – sangat mirip dengan binatang aslinya.
Achie mengatakan bahwa ia tidak mau mewarnai gambarnya karena anjingnya berwarna putih.
Vira mengatakan tidak hadir untuk Pets’ Day. Teacher telpon ke Oma...O...ternyata Oma kebingungan karena Vira mengatakan bahwa ia harus membawa kucing ke sekolah saat Pets’ Day, karena yang ia gambar adalah kucing. Tapi Oma tidak punya kucing! Waaala…Teacher menjelaskan boleh bawah binatang apa saja, koq, ikan juga boleh. Kalo gitu, Vira hadir deh.
Benar, saat hari H Vira datang membawa ember besar, isinya ikan bawal. Gede membawa kura-kuranya; Demikian juga Nanda; Dinda membawa burung kenarinya; Raga membawa hamster; Achie membawa anjingnya, dan ada juga yang membawa ikan sapu-sapu, dan 4 ikan lele, yang tidak mau diam di embernya – sempat loncat keluar. Anak-anak mencoba untuk memasukkannya kembali ke dalam ember, ternyata sulit…sampai harus minta tolong mbak Sarti.
Acara dimulai dengan performance dari teachers. Ya, kali ini bukan anak-anak yang perform tetapi teachers! – ini juga karena masukkan dari anak-anak,’ koq yang drama anak-anak terus, teachers dan orang tua tinggal nonton?!’ Begitu complaint anak-anak. So, teachers membuat drama mini, dengan tema ’binatang’, pesan dalam drama adalah bahwa kita perlu menyanyangi binatang karena binatang adalah ciptaan Tuhan. Akhir performance, teachers bersama semua anak mengikuti irama, 'I like to move it, move it, dari sound track Madagascar 2'.
Sesudah agak tenang, acara dilanjutkan dengan Adin membacakan buku cerita dalam bahasa Inggris pada orang tua dan teman-teman. Bukunya berjudul, ‘The Puppy Book’. Sedangkan, Fendi membacakan cerita dalam bahasa Indonesia, dengan judul buku, ‘sayangilah aku’.
Tiba saatnya bagi anak-anak untuk bercerita mengenai binatang peliharaannya.
- Nanda baru beli kura-kuranya di Carrefour sehari sebelumnya. Namanya ‘bintang’. Nanda
Benar, saat hari H Vira datang membawa ember besar, isinya ikan bawal. Gede membawa kura-kuranya; Demikian juga Nanda; Dinda membawa burung kenarinya; Raga membawa hamster; Achie membawa anjingnya, dan ada juga yang membawa ikan sapu-sapu, dan 4 ikan lele, yang tidak mau diam di embernya – sempat loncat keluar. Anak-anak mencoba untuk memasukkannya kembali ke dalam ember, ternyata sulit…sampai harus minta tolong mbak Sarti.
Acara dimulai dengan performance dari teachers. Ya, kali ini bukan anak-anak yang perform tetapi teachers! – ini juga karena masukkan dari anak-anak,’ koq yang drama anak-anak terus, teachers dan orang tua tinggal nonton?!’ Begitu complaint anak-anak. So, teachers membuat drama mini, dengan tema ’binatang’, pesan dalam drama adalah bahwa kita perlu menyanyangi binatang karena binatang adalah ciptaan Tuhan. Akhir performance, teachers bersama semua anak mengikuti irama, 'I like to move it, move it, dari sound track Madagascar 2'.
Sesudah agak tenang, acara dilanjutkan dengan Adin membacakan buku cerita dalam bahasa Inggris pada orang tua dan teman-teman. Bukunya berjudul, ‘The Puppy Book’. Sedangkan, Fendi membacakan cerita dalam bahasa Indonesia, dengan judul buku, ‘sayangilah aku’.
Tiba saatnya bagi anak-anak untuk bercerita mengenai binatang peliharaannya.
- Nanda baru beli kura-kuranya di Carrefour sehari sebelumnya. Namanya ‘bintang’. Nanda
janji mau pelihara sampai kura-kuranya besar.
- Keisya mengatakan bahwa ikan cupang yang ia bawah adalah ikan cupang ‘giant’, (dalam
- Keisya mengatakan bahwa ikan cupang yang ia bawah adalah ikan cupang ‘giant’, (dalam
gambarnya, ‘jayen’). Ikannya suka berantem, ekornya ke-belah.
- Dinda bercerita bahwa burung kenarinya ia pelihara sejak masih telur. Sekarang sudah besar
- Dinda bercerita bahwa burung kenarinya ia pelihara sejak masih telur. Sekarang sudah besar
dan berwarna kuning.
Achie sudah pernah membawa Happy, anjingnya, ke sekolah untuk ditunjukkan ke teman-teman. Dari sini juga, ia tahu bahwa bagi yang Muslim, tidak boleh kena jilat oleh anjing. Maka saat Hari H, Happy berada di dalam kandangnya. Sempat di gendong sebentar. Teman-teman Muslim boleh mengelus bulunya tetapi tidak sampai kejilat. Bagi Achie, Happy bagaikan adiknya dan ia sayang sekali dengan Happy.
Achie sudah pernah membawa Happy, anjingnya, ke sekolah untuk ditunjukkan ke teman-teman. Dari sini juga, ia tahu bahwa bagi yang Muslim, tidak boleh kena jilat oleh anjing. Maka saat Hari H, Happy berada di dalam kandangnya. Sempat di gendong sebentar. Teman-teman Muslim boleh mengelus bulunya tetapi tidak sampai kejilat. Bagi Achie, Happy bagaikan adiknya dan ia sayang sekali dengan Happy.