Sejauh ini, jika kita bicara mengenai efek negatif dari kebiasaan nonton televisi berlebihan pada anak-anak usia dini, yang disorot adalah perubahan negatif pada perilaku anak, seperti adanya kecenderungan anak untuk meniru kekerasan pada televisi. Ternyata, eksposur terhadap televisi yang berlebihan dapat mempengaruhi perkembangan biologis anak. Saya melakukan research di berbagai situs medis - memang di Amerika, banyak kasus anak-anak usia dini yang menderita ADHD dan terlambat bicara karena eksposur pada televisi yang berlebihan (saya belum menemukan statistiknya).
Menurut beberapa artikel yang saya baca, acara televisi dan umumnya acara kartun anak-anak, didesign (sesuai riset periklanan) agar atensi penonton bisa sepenuhnya dan secara tidak sadar, ter’capture’ oleh tayangan. Hal ini dilakukan dengan efek visual yang wah, seperti gerakan-gerakan yang sangat cepat, perubahan warna, serta suara-suara yang keras dan tiba-tiba. Saat menonton televisi, bagian otak yang distimulasi adalah bagian otak yang memberikan reaksi pasif, sedangkan bagian otak yang penting untuk dikembangkan pada usia dini, tersisihkan
Menurut para peneliti, bagian otak, yang disebut sebagai pre-frontal cortex - pusat perkembangan bahasa, berpikir logis, dan pengendalian diri - pada anak-anak yang menonton televisi secara berlebihan, kurang berkembang. Hal inilah yang mengakibatkan keterlambatan bicara ataupun ADHD pada anak-anak tersebut.
Sebaiknya kita lebih waspada...
No comments:
Post a Comment