Setiap hari, kakak-kakak di Saraswati menghadapi anak-anak dengan beragam kepribadian. Ada yang malu-malu dan pendiam, ada yang merasa dirinya kurang, tetapi ada juga yang merasa dirinya lebih baik dari teman-temannya, ada yang tidak mau mengalah, dan lain sebagainya. Apapun karakter anak, kakak siap untuk menerapkan pendekatan yang sesuai bagi masing-masing karakter.
Cerita ini tentang seorang anak yang merasa sangat tidak percaya diri karena suatu kekurangan yang dimilikinya. Ia sengaja memisahkan diri dari teman-temannya baik saat bermain bersama, maupun saat makan bersama. Kak Tri terus berusaha untuk mendekatinya. Saat diajak bicara, si anak tidak menjawab. Saat diajak bermain, si anak tidak mau. Kak Tri sengaja meminjam sesuatu dari si anak, namun tidak diberi. Saat snack time, si anak juga tidak pernah mau membagi.
Namun, Kak Tri tidak pernah putus asa. Sebagai guru, ia merasa bertanggung jawab terhadap anak tersebut, dan karenanya ia terus mencoba. Akhirnya, kesabarannya dan kasihnya terhadap si anak membawa hasil yang menggembirakan. Tepatnya, pada hari Jum’at, tanggal 22 Februari 2008, waktu Kak Tri mengajak si anak menggambar, si anak menunjukkan minatnya dan mau untuk melakukannya. Saat snack time, Kak Tri dengan penuh antisipasi, menanyakan pada anak, ‘Boleh minta pudingnya?’. Si anak berpikir sejenak,’hmm.., boleh deh!’
Saat mau pulang, si anak untuk pertama kalinya, mengatakan, ‘bye’ pada Kak Tri. Sekarang si anak sudah mau aktif dalam kegiatan kelas, bahkan juga saat circle time bersama anak-anak TK.
Setiap anak mampu untuk berkembang. Hanya butuh kesabaran dan pendekatan yang tepat bagi setiap anak. Jika kita memandang anak dengan kacamata positif, maka hasilnya pun akan positif. SDC.
3 comments:
Bu Shoba, mama olla mau usul....... untuk diadakan test physikologi anak, agar sedini mungkin mengetahui kelebihan, kekurangan, tingkat kemampuan dan daya kreatifitas anak, sehingga pembentukan perkembangan anak dapat diupayakan sedini mungkin pula, Terima Kasih.
O ya, terima kasih usulnya mama Olla. Saraswati pernah mengadakan tes psikologi dengan provider tes yang berbasis di Jakarta. Namun, waktu itu kurang memuaskan karena follow-upnya tidak ada. Saya akan coba cari partner yang lebih ok. Terima kasih.
Sabar kak Tri,sabaar, sabaar yang tiada henti. Kalau gak sabar bukan kak Tri. Termasuk sabar menghadapi "princes-princes" or "angel-angel". Thank you Kak Tri,berkat kesabaran Kak Tri juga kak Helen dan Kak Anna selama Dinda di play group mengalami perkembangan pesat dalam bersosialisasi baik dengan teman juga dengan guru. Bahkan imbasnya di luar sekolah dia juga lebih percaya diri,minimal mau menjawab bila ada yang menyapanya.
Post a Comment