Monday, February 15, 2010

Memproses kekecewaan melalui bermain

Anak-anak playgroup sedang bermain bersama di block area..sama-sama membangun kandang buat berbagai animals. Rayya bersikeras ingin membuat kandang rabbit.

Teacher : Kenapa Rayya ingin membuat kandang rabbit?
Rayya: Karena kelinciku hilang, Kak!
Teacher: Kok bisa hilang Rayya?
Rayya : Soalnya klincinya kabur-kabur terus, jadi lepas deh! Terus, jadinya sekarang Ayya mau buat kandang kelinci deh, biar nggak kabur-kabur lagi!

Ternyata dengan bermain bebas di areal balok, Rayya bisa memproses kekecewaannya atas kehilangan kelincinya!

Saturday, February 6, 2010

Mexico Bug

Breaking news hari ini adalah bahwa beberapa jenis pohon di Indonesia rusak kena serangga yang disebut mexico bug. Salah satu pohon yang rusak adalah pohon kamboja.

Teacher: Ini gambar pohon frangipani (kamboja) yang habis daunnya, tinggal kerangkanya saja akibat mexico bug. Pohon frangipani adalah pohon dekoratif.
Anak-anak: Dekoratif itu apa, kak?
Teacher: Dekoratif artinya pohon yang digunakan sebagai hiasan, jadi tidak ada buahnya yang bisa dimakan. Di sekolah ada pohonnya, ini bunganya, coba dicium. Setiap anak diberikan kesempatan untuk mencium bunga…’Harum, kak!’ ‘Iya, kak, aku juga punya di rumah’; ‘Kak, di rumahku, bunganya merah’

Teacher menunjukkan daun yang rusak keriting dan daun yang masih baik. ‘Lihat di daun yang keriting ini ada serangga mexico di belakang, yang bentuknya bulat putih.’ Anak-anak bergilir memperhatikan daun dan serangga dengan kaca pembesar. Teacher melanjutkan, ‘penyakit ini menular, dari satu pohon ke yang lain, kira-kira bagaimana ya serangganya pergi dari satu pohon ke pohon yang lain?’
Anak-anak: Dia bisa terbang
Teacher: Iya dibawa angin atau bisa juga dibawa oleh manusia yang memegangnya. Jadi setelah ini kita cuci tangan semuannya ya. Terus, bagaimana kita menghilangkannya?
Yodha : Kak, dibakar aja!
Teacher: Kalau dibakar, pohonnya ikut kebakar dong!
Raga : Diinjak aja pakai besi supaya mati serangganya!
Teacher: Kalau diinjak apakah serangganya bisa mati?
Shazma: Tidak Kak, kan dia kuat seperti semut, diinjak tidak mati!
Teacher: Tapi kalo diinjak, daunnya ikut rusak tidak?
Anak-anak: Rusak, Kak.
Teacher: Kalau menurut berita ini, bisa disemprot dengan campuran air dan sabun. Jadi nanti kalau di rumah pohon kambojanya mulai keriting daunnya, bisa disemprot pakai air dan sabun. Kakak simpan daun-daun ini di areal sains, yang mau memperhatikan daun dan serangganya boleh dengan kaca pembesar. Anak-anak kemudian berkumpul sekitar meja discovery di areal sains dan secara bergilir kembali melihat serangga dengan kaca pembesar.

Breaking News ala Saraswati!

Satu aktifitas baru di kelas adalah ‘breaking news’. Teacher menjelaskan ke anak-anak bahwa mereka bisa membawa berita yang menarik untuk sharing di kelas.
Olla: O iya, aku pernah nonton berita kebakaran
Feli: Kalau aku lihat banjir
Raga: Iga pernah lihat ombak besar di TV
Reno: Iya kemarin ada berita buminya retak
Teacher: Kalau berita yang ada di Koran?
Tiana: Koran itu apa sih?
Teacher mengambil Koran dan menunjukkan kepada anak-anak isi Koran.
Teacher : Siapa yang dirumah suka beli Koran?
Dinda/Shazma : Aku suka langganan Koran
Keisya : Papa aku juga suka beli Koran
Teacher: Mulai besok, bawa ya berita dari Koran, digunting untuk ditempel di papan ‘Breaking News’

Biasanya terjadi diskusi yang menarik seputar berita-berita tersebut seperti saat Dinda membawa beberapa berita mengenai pencemaran lingkungan (diskusi yang berlanjut dapat dibaca pada posting ‘film festival lingkungan’).

Kemarin Teacher membawa berita dari Koran Berani bahwa di Cina, jumlah harimau tinggal 50 karena diburu oleh manusia.
Anak-anak: ‘Aku ngga suka dengan harimau, aku takut’
Teacher: Iya tapi tidak berarti bahwa kita boleh memburu harimau seenaknya. Semua binatang ada manfaatnya untuk lingkungan, jadi kita harus menjaga agar tidak punah.

Thursday, February 4, 2010

Oooops..Polygamy tapi damai sejahtera

Hari Rabu, tgl 3 Februari, cuaca cerah, maka circle time diganti dengan outdoor play di backyard. Setelah puas bermain di backyard, anak-anak melanjutkan free choice play di areal kerja di dalam kelas. Yodha, Popo dan Gede langsung menuju areal balok dan membuat pesawat tempur. Putra mengisi loader truk dengan berbagai ukuran balok dan ‘mentransportasikannya’. Reno membuat robot dengan teropong. Feli bermain dengan rubber animals.

Sementara aktifitas di block area berlangsung dengan tenang, di dramatic area terjadi kehebohan ...Najwa dan Ghia sedang menuntun Aril ‘si papi’ yang ‘pingsan’ ke Quiet Area.
Najwa/Ghia: Wah, Papi mati, Papi mati!
Para mami - Olla, Shazma dan Dinda - terlihat panik berlari mondar- mandir ‘maminya ada tiga, papanya hanya satu karena boys yang lain tidak mau ikut main, hanya Aril yang mau bermain sama kita’, anak-anak menjelaskan pada teacher.
Mami Dinda : Wah, Papi kena serangan jantung!
Mami Olla: Aku menemani ‘Papi’, ya! (Olla berbaring di sebelah Aril dan menepuk-nepuk ‘si Papi’)
Mami Dinda : Ayo Shazma, kita belanja buah buat ‘Papi’.
Ketiga ‘mami’ lalu sibuk mengurus ‘Papi’. Keisya berperan sebagai temannya mami Dinda, dan ikut sibuk membantu ‘Papi’(Sementara girls mengatur skenario dramatic play, Aril dengan santai mengikuti dan memerankan apa yang diinginkan oleh girls).

Seusai bermain, teacher bertanya pada Dinda dari mana ia tahu mengenai serangan jantung.
Dinda : Aku nonton, Kak
Teacher : Nonton apa…sinetron?
Sebelum kakak bisa memberi nasehat pada Dinda, ia dengan cepat menjawab, ‘Ngga, Kak, nonton berita!’
Teacher: Hmmmm…berita yang mana, ya, yang ada pembahasan sakit jantung?!!
OK, time to tidy up….

Tuesday, February 2, 2010

Tom & Jerry Swing



Semester baru – ada aktifitas baru juga buat anak-anak! Salah satunya adalah tambahan alat outdoor play: hammock dan spider web di backyard. Hore! hari ini cuaca baik. Anak-anak sudah tidak sabar untuk mencoba kedua alat tersebut. Saat teacher menanyakan siapa yang ingin main di backyard? Semua anak teriak gembira, dan bergegas menggunakan lotion anti-nyamuk.

Aku mau main ayunan Tom&Jerry!’Popo berlari dan mendahului teman-temannya ke Tom&Jerry swing . Popo mengangkat kedua kakinya dan berbaring sambil hammock berayun. ‘Ayo Po, gantian! seru teman-teman yang lain. Sementara Najwa, Putra dan Yodha memanjat tali spider’s web. Dengan cepat mereka mencapai puncak web, turun, kemudian naik kembali.

Kakak-kakak mencoba memindahkan tiang bola basket menjauhi kaca jendela. Wah, ternyata banyak binatang dibawah tiang! Gede, dan beberapa anak lainnya berteriak, ‘itu ada kadal’. Gede berseru, ‘kadal kan kalau gede jadi ular’. Teacher mengatakan bahwa kadal ya jadi kadal, ular kecilnya bentuk ular juga. ‘Memang Gede baca dimana kadal bisa jadi ular?’ Gede tidak menjawab. Raga berteriak, ‘Kodok!’ Patrick lari mendekati kodok. Anak-anak yang lain berkumpul memperhatikan si kodok kecil warna coklat bergerak perlahan menuju pipa air dan bersembunyi dibaliknya. Wah, ternyata masih ada cacing tanah kecil yang sedang bergerak! Gede menjelaskan pada teman-temannya bahwa itu cacing beracun. Teacher mengatakan, ‘itu kan cacing tanah, berfungsi untuk menggemburkan tanah supaya lebih subur. Kalau beracun sepertinya tidak!

Ghia dengan antusias menunjukkan bahwa ia menemukan kepompong, ‘ini masih ada isinya.’ Kakak menyimpannya di tempat. ‘Kepompong yang ini sudah kosong, kak’. … ‘Itu ada keong gede! Awas jangan diinjak!'. Ternyata outdoor play menjadi learning activity yang menarik....selain melatih motorik kasar, banyak sekali penemuan anak-anak!

Wednesday, January 27, 2010

Ayo ikut selamatkan BUMI kita!



Weekend yang baru lalu , di Goethe Menteng diadakan festival film mengenai lingkungan. Anak2 Saraswati Preschool khususnya TK ikut menonton film kartun yang diadakan hari Minggu. Wah, kita dapat kursi special VVIP lho sebanyak 20 kursi. Prasekolah Saraswati satu-satunya TK yang hadir, sampai panitia minta guru (diwakili oleh Kak Tri) untuk menceritakan bagaimana kita kenalkan anak-anak usia dini pada masalah lingkungan. Anak2 lainnya sudah SD semuanya. Salah satu SD negeri membawa 300 anak..suasananya sangat meriah.

Ada 3 film kartun pendek tanpa dialog yang dipertunjukkan: yang maknanya bisa benar-benar dipahami oleh anak-anak adalah film kedua mengenai pencemaran lingkungan akibat plastik. Si penyu hampir saja memakan plastik karena sangat menyerupai makanan favoritnya, ubur-ubur. Untung ada si kepiting yang mengambilnya dan langsung membuangnya di tempat sampah kering.

Film ketiga sangat lucu bagi anak-anak – melihat seorang anak kecil mencoba membersihkan noda hitam pada matahari. Setelah seharian mencoba dengan berbagai cara, ia berhasil, dan mataharipun kembali bersinar cemerlang. Namun kemudian matahari terbenam, dan dalam perjalanannya dikotori lagi oleh bumi. Keesokan harinya, matahari kembali bernoda.

Film-film tersebut menjadi dasar bagi diskusi mengenai global warming di kelas TK. Teacher menjelaskan bahwa kalau kita terus mencemari lingkungan, bumi akan hancur..
Teacher : Siapa sih yang seharusnya menyelamatkan bumi ini?’
Anak-Anak: Kakak-kakak karena sudah tua
Teacher: O, jadi yang sudah tua sudah nenek-nenek (anak-anak tertawa)..Betul kakak sudah tua, maksudnya lebih tua dari anak-anak tapi tidak saja yang tua yang menyelamatkan bumi tapi anak-anak pun bisa.
Anak-anak : Bagaimana, Kak?
Teacher: contohnya kita kalau makan, mengurangi memakai sumpit sekali buang. Lebih baik kita beli sumpit yang bisa kita bawa kemana-mana dan kita pakai berulang.
Gede : Kak, sumpitnya satu aja dipakai untuk baso, yang satu disimpan.
Raga : Kak, sumpit kan udah dikasih sama tukang pangsit..ya harus dipakai.
Shazma: Tapi kan tukang pangsit tidak tahu global warming, Raga!
Reno: Kak, global warming itu apa?
Teacher menjelaskan ke Reno, kemudian melanjutkan diskusi..’Kalau kita belanja, kita bisa bawa tas sendiri jadi mengurangi penggunaan plastik.’
Yodha : Kak, aku kan cuma dua plastiknya.
Keisya: Yodha, kan kata kakak mengurangi, dari 2 jadi 1, lama-lama nggak pakai
Raga: Kalau bawahnya banyak, gimana?
Teacher menjelaskan bahwa kita bisa membawa tas yang besar. Tiba-tiba teacher teringat mengenai tas daur ulang (dari bekas banner sekolah), dan menunjukkannya pada anak-anak sebagai contoh.
Najwa: Iya, itu ide bagus bisa membungkus oleh-oleh yang banyak.
Teacher: Bagaimana kalau ada yang pakai kertas, baru dipakai sedikit, langsung dibuang dan ambil lagi?
Anak-anak: Itu kurang tepat, Kak, bisa global warming!

Yuk kita ajarkan anak-anak kita untuk ikut selamatkan bumi! Kurangilah penggunaan kantong plastik dan bawalah shopping bag sendiri saat belanja.
Saraswati juga menyediakan shopping bag yang sangat menarik lho (lihat foto), bisa juga jadi tas berenang, atau tas oleh-oleh saat berpergian - seperti kata Najwa 'ide yang bagus untuk membungkus oleh-oleh yang banyak.'
Segeralah pesan melalui Kak Ros karena stok terbatas! Harganya murah - hanya Rp. 60.000 per tas!

Thursday, January 14, 2010

HAPPY NEW YEAR 2010

Topik pembahasan di kelas minggu pertama anak-anak masuk sekolah adalah perayaan tahun baru dan liburan. Teacher menjelaskan pada anak-anak mengenai tradisi berbagai bangsa di dunia dalam menyambut tahun baru (sumber dari koran Berani). Misalnya, di Spanyol, tepat tengah malam, warga makan 12 buah anggur. Anggur melambangkan satu bulan dalam setahun. jika anggur ke-4 terasa masam, maka bulan ke-4 (april) diyakini tidak membawa keberuntungan. Di Jerman, warga meninggalkan sedikit makanan di piring, agar tidak menderita kelaparan di tahun yang baru. Warga di China memakan mi yang panjang agar memiliki umur yang panjang. Setelah bercerita, Teacher menanyakan kembali pada anak-anak...

T (Teacher) : Negara mana yang warganya suka makan anggur pada malam tahun baru?
Shazma : Sudirman (maksudnya, 'Jerman')
T : Berapa jumlah anggurnya?
Popo: 12...kalo yang ke-4 asam berarti kita tidak beruntung.
T: Negara mana yang warganya meninggalkan sedikit makanan pada malam tahun baru?
Anak-anak tidak ada yang menjawab. Teacher melanjutkan..
T: tujuannya apa ya?
Gede (yang sangat scientific menjawab): Karena dia sudah kenyang.
T: Bangsa mana yang suka makan mi pada malam tahun baru?
Keisya: China
T: Tujuannya apa ya?
Anak-anak tidak ada yang menjawab. Teacher mencoba memberikan clue.
T: Mi itu bentuknya seperti apa?
Anak-anak menjawab serentak, 'Panjaaang'. Yodha menangkap clue tersebut.
Yodha: O ya, Yodha tahu...supaya panjang badannya.

Kalo anak-anak sendiri bagaimana menyambut tahun baru? Pesta kembang api dan terompet, Kak!