Wednesday, January 27, 2010

Ayo ikut selamatkan BUMI kita!



Weekend yang baru lalu , di Goethe Menteng diadakan festival film mengenai lingkungan. Anak2 Saraswati Preschool khususnya TK ikut menonton film kartun yang diadakan hari Minggu. Wah, kita dapat kursi special VVIP lho sebanyak 20 kursi. Prasekolah Saraswati satu-satunya TK yang hadir, sampai panitia minta guru (diwakili oleh Kak Tri) untuk menceritakan bagaimana kita kenalkan anak-anak usia dini pada masalah lingkungan. Anak2 lainnya sudah SD semuanya. Salah satu SD negeri membawa 300 anak..suasananya sangat meriah.

Ada 3 film kartun pendek tanpa dialog yang dipertunjukkan: yang maknanya bisa benar-benar dipahami oleh anak-anak adalah film kedua mengenai pencemaran lingkungan akibat plastik. Si penyu hampir saja memakan plastik karena sangat menyerupai makanan favoritnya, ubur-ubur. Untung ada si kepiting yang mengambilnya dan langsung membuangnya di tempat sampah kering.

Film ketiga sangat lucu bagi anak-anak – melihat seorang anak kecil mencoba membersihkan noda hitam pada matahari. Setelah seharian mencoba dengan berbagai cara, ia berhasil, dan mataharipun kembali bersinar cemerlang. Namun kemudian matahari terbenam, dan dalam perjalanannya dikotori lagi oleh bumi. Keesokan harinya, matahari kembali bernoda.

Film-film tersebut menjadi dasar bagi diskusi mengenai global warming di kelas TK. Teacher menjelaskan bahwa kalau kita terus mencemari lingkungan, bumi akan hancur..
Teacher : Siapa sih yang seharusnya menyelamatkan bumi ini?’
Anak-Anak: Kakak-kakak karena sudah tua
Teacher: O, jadi yang sudah tua sudah nenek-nenek (anak-anak tertawa)..Betul kakak sudah tua, maksudnya lebih tua dari anak-anak tapi tidak saja yang tua yang menyelamatkan bumi tapi anak-anak pun bisa.
Anak-anak : Bagaimana, Kak?
Teacher: contohnya kita kalau makan, mengurangi memakai sumpit sekali buang. Lebih baik kita beli sumpit yang bisa kita bawa kemana-mana dan kita pakai berulang.
Gede : Kak, sumpitnya satu aja dipakai untuk baso, yang satu disimpan.
Raga : Kak, sumpit kan udah dikasih sama tukang pangsit..ya harus dipakai.
Shazma: Tapi kan tukang pangsit tidak tahu global warming, Raga!
Reno: Kak, global warming itu apa?
Teacher menjelaskan ke Reno, kemudian melanjutkan diskusi..’Kalau kita belanja, kita bisa bawa tas sendiri jadi mengurangi penggunaan plastik.’
Yodha : Kak, aku kan cuma dua plastiknya.
Keisya: Yodha, kan kata kakak mengurangi, dari 2 jadi 1, lama-lama nggak pakai
Raga: Kalau bawahnya banyak, gimana?
Teacher menjelaskan bahwa kita bisa membawa tas yang besar. Tiba-tiba teacher teringat mengenai tas daur ulang (dari bekas banner sekolah), dan menunjukkannya pada anak-anak sebagai contoh.
Najwa: Iya, itu ide bagus bisa membungkus oleh-oleh yang banyak.
Teacher: Bagaimana kalau ada yang pakai kertas, baru dipakai sedikit, langsung dibuang dan ambil lagi?
Anak-anak: Itu kurang tepat, Kak, bisa global warming!

Yuk kita ajarkan anak-anak kita untuk ikut selamatkan bumi! Kurangilah penggunaan kantong plastik dan bawalah shopping bag sendiri saat belanja.
Saraswati juga menyediakan shopping bag yang sangat menarik lho (lihat foto), bisa juga jadi tas berenang, atau tas oleh-oleh saat berpergian - seperti kata Najwa 'ide yang bagus untuk membungkus oleh-oleh yang banyak.'
Segeralah pesan melalui Kak Ros karena stok terbatas! Harganya murah - hanya Rp. 60.000 per tas!

Thursday, January 14, 2010

HAPPY NEW YEAR 2010

Topik pembahasan di kelas minggu pertama anak-anak masuk sekolah adalah perayaan tahun baru dan liburan. Teacher menjelaskan pada anak-anak mengenai tradisi berbagai bangsa di dunia dalam menyambut tahun baru (sumber dari koran Berani). Misalnya, di Spanyol, tepat tengah malam, warga makan 12 buah anggur. Anggur melambangkan satu bulan dalam setahun. jika anggur ke-4 terasa masam, maka bulan ke-4 (april) diyakini tidak membawa keberuntungan. Di Jerman, warga meninggalkan sedikit makanan di piring, agar tidak menderita kelaparan di tahun yang baru. Warga di China memakan mi yang panjang agar memiliki umur yang panjang. Setelah bercerita, Teacher menanyakan kembali pada anak-anak...

T (Teacher) : Negara mana yang warganya suka makan anggur pada malam tahun baru?
Shazma : Sudirman (maksudnya, 'Jerman')
T : Berapa jumlah anggurnya?
Popo: 12...kalo yang ke-4 asam berarti kita tidak beruntung.
T: Negara mana yang warganya meninggalkan sedikit makanan pada malam tahun baru?
Anak-anak tidak ada yang menjawab. Teacher melanjutkan..
T: tujuannya apa ya?
Gede (yang sangat scientific menjawab): Karena dia sudah kenyang.
T: Bangsa mana yang suka makan mi pada malam tahun baru?
Keisya: China
T: Tujuannya apa ya?
Anak-anak tidak ada yang menjawab. Teacher mencoba memberikan clue.
T: Mi itu bentuknya seperti apa?
Anak-anak menjawab serentak, 'Panjaaang'. Yodha menangkap clue tersebut.
Yodha: O ya, Yodha tahu...supaya panjang badannya.

Kalo anak-anak sendiri bagaimana menyambut tahun baru? Pesta kembang api dan terompet, Kak!

Saturday, December 19, 2009

Kegiatan Piknik di PG

Piknik di backyard untuk anak-anak PG (bulan november lalu..sorry posting terlambat karena agak sulit masuk blog) ternyata berubah menjadi indoor picnic karena hujan. Namun demikian, anak-anak tetap enjoy, menyanyi bersama, membuat gedung papa dan mama, dilanjutkan dengan membuat snack, seperti terlihat dalam foto-foto berikut....anak-anak senang sekali apalagi mereka bisa bawa pulang pudding buah dan fruity milk yang mereka buat sendiri.

Ada apa dengan Boss?

Saat latihan untuk performance parents’ day, anak-anak harus bergilir dan yang belum latihan diharuskan duduk di kursi yang sudah tersedia. Kak Tri memperhatikan girls saat menunggu giliran. Mereka duduk berjejer dengan memangku satu kaki…mmmmm mungkin meniru para teachers saat foto bersama. Salah satu dari girls berkata, ‘Kalo boss duduknya seperti kita ini’. Anak-anak lainnya menyetujui, ada yang mengangguk, ada yang mengulang, ‘Iya, aku mau jadi boss’.

Gede (memperhatikan girls): Kak, aku ngga mau jadi boss’ (Gede bisa dikatakan ilmuwan kita dan ia berangan-angan menjadi dokter hewan…..mungkin yang ada dipikirannya adalah ia tidak mau jadi boss karena ia mau jadi dokter hewan)
Salah satu dari girls : Ya udah Gede, kalo kamu ngga mau jadi boss, kamu jadi pembantu aja!
Gede terlihat bingung dan diam saja.

Tidak lama kemudian, yoda, popo, raga dan putra berlari-lari.
Kakak : Kalo boss itu mencontohkan yang baik, kalau bossnya saja berlari-lari, nanti gimana dong?
Anak-anak : O, gitu ya Kak?
Lalu mereka duduk lagi sambil bergaya duduk seperti boss.

Parents’ Day – Mengenal Seni & Budaya Indonesia


Sesuai dengan tema, semua yang hadir pada acara Parents’ Day hari Sabtu, tgl 21 Nop 2009, mengenakan baju batik. Para orang tua terlihat semakin kompak dalam menyusun dan membawa acara. Circle Time dipandu oleh Bu Anna (Mama Fay), ia bercerita mengenai asal usul Tari Pendet. Ngomong-ngomong mengenai tari pendet, eh ternyata ada juga yang terinspirasi – Tiana maju ke depan panggung dan segera menunjukkan gaya dance Michael Jackson.


Mama Rean kemudian memperagakan gerakan tari Saman. Anak-anak mencoba untuk meniru..wah ternyata tidak mudah ya! Selesai dipandu oleh orang tua, tiba waktunya untuk pertunjukkan dari anak-anak - nyanyian ‘Dampar-dampar Pisang’ oleh PG, dan ‘tarian yamko/tarian gundul-gundul’ pacul oleh TK. Performance terakhir adalah main angklung ‘cublak cublak suweng’ oleh TK dipandu oleh Mama Dinda (Ketua Komite).

Wah, sudah pada lapar! Anak-anak membuat tumpengnya masing-masing. ‘Jangan dimakan dulu! Doa dulu dan potong tumpeng oleh Kak Herly. Acara yang menyenangkan..Terimakasih untuk semua orang tua atas partisipasinya.

Tuesday, November 10, 2009

We are going camping now

We’re going camping now…
We’re going camping now
Hi Ho .. So much fun
We are going camping now.

Begitulah lagu yang mengawali acara camping di sekolah yang diselenggarakan khususnya untuk anak-anak TKA dan TKB hari Jumat lalu tgl 6 Nopember 09. Acara seharusnya dimulai jam 5 sore, namun anak-anak sudah berkumpul sekitar jam 4an. Rupanya anak-anak sudah sangat excited untuk camping di sekolah, apalagi paginya mereka diliburkan.

Bernyanyi sambil berjalan membentuk lingkaran….Terdengar tawa yang sangat ceria saat lingkaran berantakan setiap kali ada panduan untuk balik arah. Wah, lelah juga setelah 5 menit bolak balik – Saat untuk istirahat sejenak….. dengan mendengarkan cerita ‘The runaway bunny’.

Saat dibacakan buku ‘The runaway bunny’, ada juga yang jadi ingat mama di rumah, karena pada akhir cerita baby bunny dipeluk oleh mama bunny. Sebelum suasana hati anak-anak berubah, Kakak Gita membawa masuk ‘Summer’ dan ‘Winter’, kelinci-kelinci lucu milik Kakak Erin. Mama di rumah terlupakan dan anak-anak memperhatikan gerak gerik Summer dan Winter sambil mendengarkan cerita mengenai kebiasaan kedua kelinci tersebut. ‘Kelinci adalah hewan yang sangat mudah takut, biasanya kalau takut ia akan gemetaran, dan bisa juga mati. Jadi kita harus hati-hati’ Ruangan langsung menjadi sunyi dan anak-anak tidak ada yang bersuara. Beberapa anak mendapatkan kesempatan untuk mengelus Summer.

Acara dilanjutkan dengan nonton bersama. Gede sudah membawa film tentang ikan hiu. Sementara anak-anak menonton, teachers mencoba menyalakan kayu bakar untuk memasak. Belum juga berhasil, lalu byuuuurrrr…tiba-tiba hujan deras! ‘O..O cepat pindahkan, kayu bakarnya nanti basah!’ Teachers kembali mencoba menyalakan api. Belum lagi berhasil, ‘Kak, aku lapar’…
‘Wah, anak-anak sudah lapar, digoreng saja sebagian ayamnya paling tidak anak-anak bisa makan dulu’.

Kak Fida dan Kak Tri lari ke dapur dan mulai menggoreng ayam, sementara Kak Wanti dan Kak Ros mencoba menyalakan arang untuk bakar ikan. Kayu bakar sudah berhasil dinyalakan dan Bu Shoba memasak hot chocolate, sedangkan Kak Herly dan Kak Helen supervisi anak-anak yang bermain di tenda maupun di ruangan kelas. Mba Sarti hilir mudik membantu kakak-kakak.

Sambil anak-anak menyantap ayam goreng dan meminum hot chocolate, Kak Wanti dan Kak Ros akhirnya berhasil menyalakan arang. Tidak lama kemudian, jagung bakar, ikan bakar dan ayam bakar pun sudah tersedia untuk dimakan.

Jam 9 malam, lights out. Anak-anak mempersiapkan diri untuk tidur. Acara direncanakan selesai pada jam 10 malam, namun sekitar 5 anak tidak mau pulang. Lanjut terus deh sampai pagi ‘nginep’ di sekolah bersama Kak Herly, Kak Ros, Kak Helen, dan mba Sarti. Keesokan harinya, mba Sarti memasak nasi goreng untuk anak-anak. Eh, ternyata anak-anak belum puas juga. Saat dijemput jam 10 pagi, Putra justru menangis tidak mau pulang. Hmmmm…bagaimana lagi ya, Kak Herly harus berpikir keras. ‘Ok, kita pesan Tony Jack deh (dengan persetujuan orang tua) tetapi sehabis itu semuanya pulang ya’, begitu nego Kak Herly dengan anak-anak.

LET'S COOK

Sesuai dengan tema 'eat healthy food' di kelas, untuk kegiatan cooking class kali ini, anak-anak memasak perkedel isi wortel dan ayam. Seperti biasa kalau sudah soal memasak, Kak Tri yang memimpin. Apa saja sih bahan untuk membuat perkedel? Kak Tri menunjukkan berbagai bahan yang didisplay di meja ke anak-anak. Setelah penjelasan, anak-anak langsung praktek.


Dinda, Popo, Yoda, Najwa, Putra dan Nadia sedang
menumbuk kentang (foto kiri)




Insan dan Davina memotong wortel (kanan)




Rayya mencampurkan wortel kedalam adonan kentang



Setelah adonan kentang dicampur dengan wortel dan suwiran ayam, tiba saatnya untuk membentuk adonan. Fay tidak mau membentuk. Caca dan Zila memilih membentuk dengan cetakan. Olla, Aril dan Keisya membentuk menjadi bulat sesuai perkedel umumnya. Gia sedang berpikir bentuk apa yang diinginkannya.








Yummy, Patrick mencicipi adonan sebelum digoreng.

Selesai sudah digoreng. Ada perkedel bentuk bulat, pipih, bentuk hati, bentuk bunga dan pohon cemara. Apapun bentuknya, ternyata rasanya enak. Anak-anak pun makan dengan lahap, kecuali Fay. Fay tetap tidak mau.