Panji menghampiri teacher dengan wajah yang
hampir menangis
Panji ke teacher: Aku kan lagi beresin
blocksnya, tapi Gian ngga mau beresin.
Teacher: Gian ikut main sama Panji?
Panji: iya, Gian ikut main tapi dia ngga
mau beresin (dengan ekspresi sedih)
Teacher memanggil Gian, yang sedang sibuk
berinteraksi dengan teman yang lain.
Teacher: Gian, bisa kesini sebentar, ini
ada masalah yang harus diselesaikan.
Gian menghampiri teacher.
Teacher: Kata Panji Gian tidak mau bereskan
mainan padahal Gian ikut bermain sama Panji tadi.
Gian: Aku mau beresin, tapi Ekal bilang
‘jangan’ karena aku mainnya Cuma sebentar.
Teacher: Lho, peraturan kita kan mau main
sebentar atau lama, kita harus bereskan. Bahkan kalo ada teman yang tidak ikut
main, kita sama-sama membereskan kelas juga lebih baik lagi.
Teacher ke Gian: Gian bukannya sudah tahu
peraturan kelas, Ekal juga?
Ekal dan Gian diam sambil berpikir. Tidak
lama kemudian, Gian membantu Panji membereskan blocks kembali ke rak.
Sedangkan Ekal lari menyendiri ke quiet
area. Teacher membiarkan Ekal merenung.
Teacher melihat Ekal duduk bersila, sambil memejamkan matanya. Setelah
beberapa saat, teacher menghampirinya, dan bertanya, ‘Ekal, lagi apa?’
Ekal: Aku mau main ‘bikin bentuk dari
karet’ tapi masih dimainin sama Raia.
Teacher: O, mau baca buku saja sambil
menunggu giliran?
Ekal memilih buku, ‘where the wild things
are’ dan teacher membacakannya.
Tidak lama kemudian, Gian dan Panji ikut
nimbrung. Selesai cerita, Gian ingin dibacakan ‘I love mummy’.
Teacher (pada akhir cerita): Iya, we all
love mummy. I love my mummy, too walaupun mummy (teacher) sudah tidak ada.
Ekal: O, sudah meninggal?
Teacher: Iya, Ekal, mummy (teacher) sudah
sama Tuhan.
Panji (dengan wajah yang penuh empati dan
serius): O, kalo gitu (teacher) tidur sendiri? Tidurnya sama mbak, ya?....
Begitulah sehari-hari di saraswati
preschool, karena ada waktu untuk berdialog antara teman dan teacher, banyak pengalaman
problem solving dan kesempatan untuk mendiskusikan hal-hal diluar akademis bagi anak-anak.