Minggu ke-2 bulan februari, anak-anak PG mulai berkebun. Teacher mengajak anak-anak menanam kunyit, bawang bombay, dan bawang merah di backyard. Anak-anak terlihat semangat menanam. Namun, tiba-tiba Fay menangis.
Fay : Aku tidak mau ikut berkebun karena jijik tanah kotor
TEacher mencoba membujuk Fay namun ia tetap tidak mau. Keesokan harinya, Kak Fida mangajak Caca, Zila dan Gian untuk menyiram tanaman (Kak Fida sengaja tidak mengajak Fay),sementara Kak helen bersama anak-anak lainnya di kelas.Fay memperhatikan Kak Fida, lalu berkata pada K. Helen,
Fay : Kak, Fay koq ngga diajak keluar sama K.Fida?
K. Helen : Iya, kemarin kan Fay menangis tidak mau diajak menanam karena Fay jijik sama tanah
Fay : Semalam Papa dan Mama udah bilang sama Fay ga boleh jijik sama tanah, karena didalam hati Fay kan ada Tuhan. Jadi Fay ngga boleh jijik lagi sama tanah. Fay janji deh ngga nangis lagi
K. Helen : Bener ya Fay ga jijik dan gak nangis lagi kalau kita menanam?
Fay: Iya, Kak
K. Helen: Iya sudah, kalo begitu besok kita menanam lagi ya pohon tomat, hari ini teman-teman yang lain dulu menyiram tanaman, besok bergantian Fay ikut menanam dan menyiram, ya.
Fay: Iya, Kak. Tapi aku sekarang mau lihat Kak Fida ah disana (sambil berlari ke jendela lalu ia memperhatikan Kak Fida dan teman-temannya melalui kaca jendela).
Wednesday, February 17, 2010
Monday, February 15, 2010
Ning Nong! suara bel rumah di dalam kelas
Pagi-pagi anak-anak di Playgroup sedang beraktifitas, masing-masing di areal kerjanya, tiba-tiba terdengar suara yang keras,'NING NONG' seperti bel di rumah. Anak-anak dengan ekspresi yang heran bertanya pada teacher, 'Siapa datang, Kak?'
Ada apa dengan Bel rumah tersebut di raung TK? Ternyata Raga membawa wireless bel dari rumah, yang akhirnya dipakai oleh anak-anak menjadi aba-aba bagi mreka untuk segera clean up, free choice play time tinggal 5 menit lagi.
Namun siang itu bel dibawa pulang kembali oleh Raga. Tapi keesokan harinya, teacher sudah siap dengan 'jam pasir' Ada yang 1 menit, 3 menit dan 5 menit. Teacher menjelaskan bahwa saat waktu free-choice play sudah tinggal 5 menit lagi, teacher akan meletakkan jam pasirnya dan anak-anak tinggal memperhatikannya.
Teacher : Ok anak-anak tinggal 5 menit lagi...ini perhatikan jam pasirnya ya!
Anak-anak terlihat hilir mudik, dari mainannya ke jam pasir (jam pasir tidak terlalu besar sehingga anak-anak harus menghampirinya untuk melihat sejauh apa pasirnya sudah turun). Untuk beberapa menit terjadi kekacauan. Dinda kemudian menawarkan diri untuk memperhatikan jam pasirnya sambil teman-teman membereskan mainannya jadi tidak ada yang harus hilir mudik kebingungan.
Problem solving yang baik, dan mainan sudah beres sebelum pasir '5 menit' turun semua...
Ada apa dengan Bel rumah tersebut di raung TK? Ternyata Raga membawa wireless bel dari rumah, yang akhirnya dipakai oleh anak-anak menjadi aba-aba bagi mreka untuk segera clean up, free choice play time tinggal 5 menit lagi.
Namun siang itu bel dibawa pulang kembali oleh Raga. Tapi keesokan harinya, teacher sudah siap dengan 'jam pasir' Ada yang 1 menit, 3 menit dan 5 menit. Teacher menjelaskan bahwa saat waktu free-choice play sudah tinggal 5 menit lagi, teacher akan meletakkan jam pasirnya dan anak-anak tinggal memperhatikannya.
Teacher : Ok anak-anak tinggal 5 menit lagi...ini perhatikan jam pasirnya ya!
Anak-anak terlihat hilir mudik, dari mainannya ke jam pasir (jam pasir tidak terlalu besar sehingga anak-anak harus menghampirinya untuk melihat sejauh apa pasirnya sudah turun). Untuk beberapa menit terjadi kekacauan. Dinda kemudian menawarkan diri untuk memperhatikan jam pasirnya sambil teman-teman membereskan mainannya jadi tidak ada yang harus hilir mudik kebingungan.
Problem solving yang baik, dan mainan sudah beres sebelum pasir '5 menit' turun semua...
Gio akhirnya tidak hanya berteman dengan Zila
Story time di Playgroup, teacher membacakan buku berjudul, 'Reading Books Together'.
Teacher: Jadi kita harus berbagi ya dengan teman
Gio: Ya, Kak!, sekarang Gio mau dong berbagai sama teman-teman. Gio juga sekarang berteman dengan Caca, tidak sama Zila aja, sama Fay juga, terus kakak Insan, sama Rayya juga kok!
Teacher : Wah, good ya Gio!
Zila : Iya dong, Zila juga ga mau main sama Gio aja. Zila kan temennya banyak - ada Tiana, Olla, terus Shazma!
Teacher : Ya, kita semua berteman dengan siapa saja, tidak pilih-pilih teman, dan selalu berbagi. Kalau ingin bermain sendiri juga, sampaikan baik-baik dengan temannya, ya, 'Aku sedang tidak ingin diganggu!'
Caca : Aku tadi main sendiri, ga ada yang ganggu. Abis itu main sama Rayya, sama Zila lagi deh!
Selama ini memang Gio sangat sulit dipisahkan dari Zila. Zila seolah menjadi idolanya. Dimana Zila berada, disitu ia ingin berada disampingnya walaupun Zila tidak menginginkannya. Seringkali Zila kesal juga dan berteriak pada Gio untuk tidak mengikutinya. Ternyata story time kali ini cukup efektif untuk membuatnya bermain juga dengan teman-teman yang lain
Teacher: Jadi kita harus berbagi ya dengan teman
Gio: Ya, Kak!, sekarang Gio mau dong berbagai sama teman-teman. Gio juga sekarang berteman dengan Caca, tidak sama Zila aja, sama Fay juga, terus kakak Insan, sama Rayya juga kok!
Teacher : Wah, good ya Gio!
Zila : Iya dong, Zila juga ga mau main sama Gio aja. Zila kan temennya banyak - ada Tiana, Olla, terus Shazma!
Teacher : Ya, kita semua berteman dengan siapa saja, tidak pilih-pilih teman, dan selalu berbagi. Kalau ingin bermain sendiri juga, sampaikan baik-baik dengan temannya, ya, 'Aku sedang tidak ingin diganggu!'
Caca : Aku tadi main sendiri, ga ada yang ganggu. Abis itu main sama Rayya, sama Zila lagi deh!
Selama ini memang Gio sangat sulit dipisahkan dari Zila. Zila seolah menjadi idolanya. Dimana Zila berada, disitu ia ingin berada disampingnya walaupun Zila tidak menginginkannya. Seringkali Zila kesal juga dan berteriak pada Gio untuk tidak mengikutinya. Ternyata story time kali ini cukup efektif untuk membuatnya bermain juga dengan teman-teman yang lain
Memproses kekecewaan melalui bermain
Anak-anak playgroup sedang bermain bersama di block area..sama-sama membangun kandang buat berbagai animals. Rayya bersikeras ingin membuat kandang rabbit.
Teacher : Kenapa Rayya ingin membuat kandang rabbit?
Rayya: Karena kelinciku hilang, Kak!
Teacher: Kok bisa hilang Rayya?
Rayya : Soalnya klincinya kabur-kabur terus, jadi lepas deh! Terus, jadinya sekarang Ayya mau buat kandang kelinci deh, biar nggak kabur-kabur lagi!
Ternyata dengan bermain bebas di areal balok, Rayya bisa memproses kekecewaannya atas kehilangan kelincinya!
Teacher : Kenapa Rayya ingin membuat kandang rabbit?
Rayya: Karena kelinciku hilang, Kak!
Teacher: Kok bisa hilang Rayya?
Rayya : Soalnya klincinya kabur-kabur terus, jadi lepas deh! Terus, jadinya sekarang Ayya mau buat kandang kelinci deh, biar nggak kabur-kabur lagi!
Ternyata dengan bermain bebas di areal balok, Rayya bisa memproses kekecewaannya atas kehilangan kelincinya!
Saturday, February 6, 2010
Mexico Bug
Breaking news hari ini adalah bahwa beberapa jenis pohon di Indonesia rusak kena serangga yang disebut mexico bug. Salah satu pohon yang rusak adalah pohon kamboja.
Teacher: Ini gambar pohon frangipani (kamboja) yang habis daunnya, tinggal kerangkanya saja akibat mexico bug. Pohon frangipani adalah pohon dekoratif.
Anak-anak: Dekoratif itu apa, kak?
Teacher: Dekoratif artinya pohon yang digunakan sebagai hiasan, jadi tidak ada buahnya yang bisa dimakan. Di sekolah ada pohonnya, ini bunganya, coba dicium. Setiap anak diberikan kesempatan untuk mencium bunga…’Harum, kak!’ ‘Iya, kak, aku juga punya di rumah’; ‘Kak, di rumahku, bunganya merah’
Teacher menunjukkan daun yang rusak keriting dan daun yang masih baik. ‘Lihat di daun yang keriting ini ada serangga mexico di belakang, yang bentuknya bulat putih.’ Anak-anak bergilir memperhatikan daun dan serangga dengan kaca pembesar. Teacher melanjutkan, ‘penyakit ini menular, dari satu pohon ke yang lain, kira-kira bagaimana ya serangganya pergi dari satu pohon ke pohon yang lain?’
Anak-anak: Dia bisa terbang
Teacher: Iya dibawa angin atau bisa juga dibawa oleh manusia yang memegangnya. Jadi setelah ini kita cuci tangan semuannya ya. Terus, bagaimana kita menghilangkannya?
Yodha : Kak, dibakar aja!
Teacher: Kalau dibakar, pohonnya ikut kebakar dong!
Raga : Diinjak aja pakai besi supaya mati serangganya!
Teacher: Kalau diinjak apakah serangganya bisa mati?
Shazma: Tidak Kak, kan dia kuat seperti semut, diinjak tidak mati!
Teacher: Tapi kalo diinjak, daunnya ikut rusak tidak?
Anak-anak: Rusak, Kak.
Teacher: Kalau menurut berita ini, bisa disemprot dengan campuran air dan sabun. Jadi nanti kalau di rumah pohon kambojanya mulai keriting daunnya, bisa disemprot pakai air dan sabun. Kakak simpan daun-daun ini di areal sains, yang mau memperhatikan daun dan serangganya boleh dengan kaca pembesar. Anak-anak kemudian berkumpul sekitar meja discovery di areal sains dan secara bergilir kembali melihat serangga dengan kaca pembesar.
Teacher: Ini gambar pohon frangipani (kamboja) yang habis daunnya, tinggal kerangkanya saja akibat mexico bug. Pohon frangipani adalah pohon dekoratif.
Anak-anak: Dekoratif itu apa, kak?
Teacher: Dekoratif artinya pohon yang digunakan sebagai hiasan, jadi tidak ada buahnya yang bisa dimakan. Di sekolah ada pohonnya, ini bunganya, coba dicium. Setiap anak diberikan kesempatan untuk mencium bunga…’Harum, kak!’ ‘Iya, kak, aku juga punya di rumah’; ‘Kak, di rumahku, bunganya merah’
Teacher menunjukkan daun yang rusak keriting dan daun yang masih baik. ‘Lihat di daun yang keriting ini ada serangga mexico di belakang, yang bentuknya bulat putih.’ Anak-anak bergilir memperhatikan daun dan serangga dengan kaca pembesar. Teacher melanjutkan, ‘penyakit ini menular, dari satu pohon ke yang lain, kira-kira bagaimana ya serangganya pergi dari satu pohon ke pohon yang lain?’
Anak-anak: Dia bisa terbang
Teacher: Iya dibawa angin atau bisa juga dibawa oleh manusia yang memegangnya. Jadi setelah ini kita cuci tangan semuannya ya. Terus, bagaimana kita menghilangkannya?
Yodha : Kak, dibakar aja!
Teacher: Kalau dibakar, pohonnya ikut kebakar dong!
Raga : Diinjak aja pakai besi supaya mati serangganya!
Teacher: Kalau diinjak apakah serangganya bisa mati?
Shazma: Tidak Kak, kan dia kuat seperti semut, diinjak tidak mati!
Teacher: Tapi kalo diinjak, daunnya ikut rusak tidak?
Anak-anak: Rusak, Kak.
Teacher: Kalau menurut berita ini, bisa disemprot dengan campuran air dan sabun. Jadi nanti kalau di rumah pohon kambojanya mulai keriting daunnya, bisa disemprot pakai air dan sabun. Kakak simpan daun-daun ini di areal sains, yang mau memperhatikan daun dan serangganya boleh dengan kaca pembesar. Anak-anak kemudian berkumpul sekitar meja discovery di areal sains dan secara bergilir kembali melihat serangga dengan kaca pembesar.
Breaking News ala Saraswati!
Satu aktifitas baru di kelas adalah ‘breaking news’. Teacher menjelaskan ke anak-anak bahwa mereka bisa membawa berita yang menarik untuk sharing di kelas.
Olla: O iya, aku pernah nonton berita kebakaran
Feli: Kalau aku lihat banjir
Raga: Iga pernah lihat ombak besar di TV
Reno: Iya kemarin ada berita buminya retak
Teacher: Kalau berita yang ada di Koran?
Tiana: Koran itu apa sih?
Teacher mengambil Koran dan menunjukkan kepada anak-anak isi Koran.
Teacher : Siapa yang dirumah suka beli Koran?
Dinda/Shazma : Aku suka langganan Koran
Keisya : Papa aku juga suka beli Koran
Teacher: Mulai besok, bawa ya berita dari Koran, digunting untuk ditempel di papan ‘Breaking News’
Biasanya terjadi diskusi yang menarik seputar berita-berita tersebut seperti saat Dinda membawa beberapa berita mengenai pencemaran lingkungan (diskusi yang berlanjut dapat dibaca pada posting ‘film festival lingkungan’).
Kemarin Teacher membawa berita dari Koran Berani bahwa di Cina, jumlah harimau tinggal 50 karena diburu oleh manusia.
Anak-anak: ‘Aku ngga suka dengan harimau, aku takut’
Teacher: Iya tapi tidak berarti bahwa kita boleh memburu harimau seenaknya. Semua binatang ada manfaatnya untuk lingkungan, jadi kita harus menjaga agar tidak punah.
Olla: O iya, aku pernah nonton berita kebakaran
Feli: Kalau aku lihat banjir
Raga: Iga pernah lihat ombak besar di TV
Reno: Iya kemarin ada berita buminya retak
Teacher: Kalau berita yang ada di Koran?
Tiana: Koran itu apa sih?
Teacher mengambil Koran dan menunjukkan kepada anak-anak isi Koran.
Teacher : Siapa yang dirumah suka beli Koran?
Dinda/Shazma : Aku suka langganan Koran
Keisya : Papa aku juga suka beli Koran
Teacher: Mulai besok, bawa ya berita dari Koran, digunting untuk ditempel di papan ‘Breaking News’
Biasanya terjadi diskusi yang menarik seputar berita-berita tersebut seperti saat Dinda membawa beberapa berita mengenai pencemaran lingkungan (diskusi yang berlanjut dapat dibaca pada posting ‘film festival lingkungan’).
Kemarin Teacher membawa berita dari Koran Berani bahwa di Cina, jumlah harimau tinggal 50 karena diburu oleh manusia.
Anak-anak: ‘Aku ngga suka dengan harimau, aku takut’
Teacher: Iya tapi tidak berarti bahwa kita boleh memburu harimau seenaknya. Semua binatang ada manfaatnya untuk lingkungan, jadi kita harus menjaga agar tidak punah.
Thursday, February 4, 2010
Oooops..Polygamy tapi damai sejahtera
Hari Rabu, tgl 3 Februari, cuaca cerah, maka circle time diganti dengan outdoor play di backyard. Setelah puas bermain di backyard, anak-anak melanjutkan free choice play di areal kerja di dalam kelas. Yodha, Popo dan Gede langsung menuju areal balok dan membuat pesawat tempur. Putra mengisi loader truk dengan berbagai ukuran balok dan ‘mentransportasikannya’. Reno membuat robot dengan teropong. Feli bermain dengan rubber animals.
Sementara aktifitas di block area berlangsung dengan tenang, di dramatic area terjadi kehebohan ...Najwa dan Ghia sedang menuntun Aril ‘si papi’ yang ‘pingsan’ ke Quiet Area.
Najwa/Ghia: Wah, Papi mati, Papi mati!
Para mami - Olla, Shazma dan Dinda - terlihat panik berlari mondar- mandir ‘maminya ada tiga, papanya hanya satu karena boys yang lain tidak mau ikut main, hanya Aril yang mau bermain sama kita’, anak-anak menjelaskan pada teacher.
Mami Dinda : Wah, Papi kena serangan jantung!
Mami Olla: Aku menemani ‘Papi’, ya! (Olla berbaring di sebelah Aril dan menepuk-nepuk ‘si Papi’)
Mami Dinda : Ayo Shazma, kita belanja buah buat ‘Papi’.
Ketiga ‘mami’ lalu sibuk mengurus ‘Papi’. Keisya berperan sebagai temannya mami Dinda, dan ikut sibuk membantu ‘Papi’(Sementara girls mengatur skenario dramatic play, Aril dengan santai mengikuti dan memerankan apa yang diinginkan oleh girls).
Seusai bermain, teacher bertanya pada Dinda dari mana ia tahu mengenai serangan jantung.
Dinda : Aku nonton, Kak
Teacher : Nonton apa…sinetron?
Sebelum kakak bisa memberi nasehat pada Dinda, ia dengan cepat menjawab, ‘Ngga, Kak, nonton berita!’
Teacher: Hmmmm…berita yang mana, ya, yang ada pembahasan sakit jantung?!!
OK, time to tidy up….
Sementara aktifitas di block area berlangsung dengan tenang, di dramatic area terjadi kehebohan ...Najwa dan Ghia sedang menuntun Aril ‘si papi’ yang ‘pingsan’ ke Quiet Area.
Najwa/Ghia: Wah, Papi mati, Papi mati!
Para mami - Olla, Shazma dan Dinda - terlihat panik berlari mondar- mandir ‘maminya ada tiga, papanya hanya satu karena boys yang lain tidak mau ikut main, hanya Aril yang mau bermain sama kita’, anak-anak menjelaskan pada teacher.
Mami Dinda : Wah, Papi kena serangan jantung!
Mami Olla: Aku menemani ‘Papi’, ya! (Olla berbaring di sebelah Aril dan menepuk-nepuk ‘si Papi’)
Mami Dinda : Ayo Shazma, kita belanja buah buat ‘Papi’.
Ketiga ‘mami’ lalu sibuk mengurus ‘Papi’. Keisya berperan sebagai temannya mami Dinda, dan ikut sibuk membantu ‘Papi’(Sementara girls mengatur skenario dramatic play, Aril dengan santai mengikuti dan memerankan apa yang diinginkan oleh girls).
Seusai bermain, teacher bertanya pada Dinda dari mana ia tahu mengenai serangan jantung.
Dinda : Aku nonton, Kak
Teacher : Nonton apa…sinetron?
Sebelum kakak bisa memberi nasehat pada Dinda, ia dengan cepat menjawab, ‘Ngga, Kak, nonton berita!’
Teacher: Hmmmm…berita yang mana, ya, yang ada pembahasan sakit jantung?!!
OK, time to tidy up….
Tuesday, February 2, 2010
Tom & Jerry Swing
Semester baru – ada aktifitas baru juga buat anak-anak! Salah satunya adalah tambahan alat outdoor play: hammock dan spider web di backyard. Hore! hari ini cuaca baik. Anak-anak sudah tidak sabar untuk mencoba kedua alat tersebut. Saat teacher menanyakan siapa yang ingin main di backyard? Semua anak teriak gembira, dan bergegas menggunakan lotion anti-nyamuk.
‘Aku mau main ayunan Tom&Jerry!’Popo berlari dan mendahului teman-temannya ke Tom&Jerry swing . Popo mengangkat kedua kakinya dan berbaring sambil hammock berayun. ‘Ayo Po, gantian! seru teman-teman yang lain. Sementara Najwa, Putra dan Yodha memanjat tali spider’s web. Dengan cepat mereka mencapai puncak web, turun, kemudian naik kembali.
Kakak-kakak mencoba memindahkan tiang bola basket menjauhi kaca jendela. Wah, ternyata banyak binatang dibawah tiang! Gede, dan beberapa anak lainnya berteriak, ‘itu ada kadal’. Gede berseru, ‘kadal kan kalau gede jadi ular’. Teacher mengatakan bahwa kadal ya jadi kadal, ular kecilnya bentuk ular juga. ‘Memang Gede baca dimana kadal bisa jadi ular?’ Gede tidak menjawab. Raga berteriak, ‘Kodok!’ Patrick lari mendekati kodok. Anak-anak yang lain berkumpul memperhatikan si kodok kecil warna coklat bergerak perlahan menuju pipa air dan bersembunyi dibaliknya. Wah, ternyata masih ada cacing tanah kecil yang sedang bergerak! Gede menjelaskan pada teman-temannya bahwa itu cacing beracun. Teacher mengatakan, ‘itu kan cacing tanah, berfungsi untuk menggemburkan tanah supaya lebih subur. Kalau beracun sepertinya tidak!
Ghia dengan antusias menunjukkan bahwa ia menemukan kepompong, ‘ini masih ada isinya.’ Kakak menyimpannya di tempat. ‘Kepompong yang ini sudah kosong, kak’. … ‘Itu ada keong gede! Awas jangan diinjak!'. Ternyata outdoor play menjadi learning activity yang menarik....selain melatih motorik kasar, banyak sekali penemuan anak-anak!
‘Aku mau main ayunan Tom&Jerry!’Popo berlari dan mendahului teman-temannya ke Tom&Jerry swing . Popo mengangkat kedua kakinya dan berbaring sambil hammock berayun. ‘Ayo Po, gantian! seru teman-teman yang lain. Sementara Najwa, Putra dan Yodha memanjat tali spider’s web. Dengan cepat mereka mencapai puncak web, turun, kemudian naik kembali.
Kakak-kakak mencoba memindahkan tiang bola basket menjauhi kaca jendela. Wah, ternyata banyak binatang dibawah tiang! Gede, dan beberapa anak lainnya berteriak, ‘itu ada kadal’. Gede berseru, ‘kadal kan kalau gede jadi ular’. Teacher mengatakan bahwa kadal ya jadi kadal, ular kecilnya bentuk ular juga. ‘Memang Gede baca dimana kadal bisa jadi ular?’ Gede tidak menjawab. Raga berteriak, ‘Kodok!’ Patrick lari mendekati kodok. Anak-anak yang lain berkumpul memperhatikan si kodok kecil warna coklat bergerak perlahan menuju pipa air dan bersembunyi dibaliknya. Wah, ternyata masih ada cacing tanah kecil yang sedang bergerak! Gede menjelaskan pada teman-temannya bahwa itu cacing beracun. Teacher mengatakan, ‘itu kan cacing tanah, berfungsi untuk menggemburkan tanah supaya lebih subur. Kalau beracun sepertinya tidak!
Ghia dengan antusias menunjukkan bahwa ia menemukan kepompong, ‘ini masih ada isinya.’ Kakak menyimpannya di tempat. ‘Kepompong yang ini sudah kosong, kak’. … ‘Itu ada keong gede! Awas jangan diinjak!'. Ternyata outdoor play menjadi learning activity yang menarik....selain melatih motorik kasar, banyak sekali penemuan anak-anak!
Subscribe to:
Posts (Atom)