Sebagai orang dewasa, sangat alamiah jika sekali-kali kita berdebat dan marah dengan pasangan. Lalu bagaimana sebenarnya anak menyikapi kenyataan bahwa ayah dan bunda sedang marahan?! ‘Jika ayah dan bunda berdebat’ menjadi topik diskusi di kelas saat circle time.
Reaksi anak saat melihat dan mendengar orang tua berdebat (apalagi debat sengit) umumnya: anak merasa bahwa ialahyang menimbulkan perdebatan; anak merasa takut bahwa ayah dan bunda tidak sayang lagi pada dirinya; Anak juga merasa bingung karena ia ingin sekali menghentikan tetapi ia tidak berdaya.
Teachers merasa bahwa hal ini perlu dijelaskan pada anak-anak, agar anak tidak terganggu dalam pertumbuhan emosionalnya.
Teacher: Hari ini, kita mau diskusi tentang ‘ ayah dan bunda berdebat’. Anak-anak secara spontan memberikan respons..
Anak 1 : Iya Kak, Kemarin ayah dan bunda berantem, teriak-teriak!
Anak 2: Ayah dan Bunda ku juga, Kak (dengan mata berkaca-kaca). Tapi Ayah dan Bunda peluk aku.
Teacher menjelaskan pada anak-anak bahwa debat antara orang dewasa itu hal yang mungkin saja terjadi, sama seperti saat anak-anak berbeda pendapat, lagi main balok atau main di dramatic area, ada yang marah dengan temannya. Teacher menekankan bahwa walaupun ayah dan bunda sedang marahan, mereka tetap sayang sama anak-anak.
Teacher kepada anak ke 2: Terus kenapa kamu menangis?Ayah dan bunda memelukmu… mereka tetap sayang sama kamu.
Anak 2: Aku ngga bisa tidur, Kak.
Teacher: Terus kenapa kamu ngga telpon saja ke kakak?
Anak 2: Aku ngga punya nomor kakak.
Teacher : Ini aku kasih, telpon saja kakak kalau lagi sedih atau bingung ya.
Selesai diskusi, anak-anak melanjutkan dengan free-choice play. Salah satu hal yang sangat penting dalam pertumbuhan emosional yang sehat adalah adanya seseorang yang bisa didekati oleh anak saat ia sedang merasa bingung atau sedih. Saat kedua orang tua sedang marahan, si anak memerlukan seseorang di luar kedua orang tuanya yang bisa membantu dirinya memahami situasi yang membingungkan tersebut. Itulah salah satu peran guru di Saraswati, dan apa yang dilakukan oleh teacher adalah memberitahu anak-anak bahwa mereka memiliki orang ketiga tersebut yang sangat care terhadap diri mereka, dan bahwa mereka bisa mengkontak kapan saja.