Pada tanggal 27 Mei yang lalu, tim Saraswati diundang untuk memberikan workshop 'Anak yang Bermain, Anak yang Cerdas, di sekolah Alam Cikeas. Acara ini berhubungan dengan World Book Day yang berlangsung selama bulan Mei yang lalu. Peserta terdiri dari guru-guru maupun orang tua murid sekolah Alam Cikeas, yang berjumlah sekitar 40 orang.
Setelah mendengar ulasan dari bu Shoba berkaitan dengan manfaat bermain bagi anak-anak serta menonton video dengan skenario 'belajar sambil bermain' secara riil, salah satu orang tua bertanya, ' bagaimana ya, saya rasanya nyesal tidak memberikan kesempatan pada anak saya untuk belajar sambil bermain..sekarang anak saya sudah kelas 3 SD, apakah sudah terlambat?' ' Seorang peserta lainnya mengatakan, 'tidak pernah ada kata terlambat dalam hal mengajar anak-anak, yang penting kita mau berusaha.'
' Ditinjau dari psikologi humanistik, setiap orang memiliki kemampuan untuk berkembang ke arah yang positif dalam setiap tahap perkembangannya. Ada periode sensitif dimana suatu pembelajaran akan sangat efektif, dalam arti si anak lebih cepat menyerapnya, tetapi hal itu tidak berarti lewat periode tersebut, sudah tidak bisa lagi mengajarkan anak hal yang sama. Akan menjadi sedikit lebih sulit, dan kitapun harus mengeluarkan energi yang lebih, namun dengan kesabaran dan ketulusan hati, setiap aspek perkembangan dari akademis, intelek, emosional maupuan sosial tetap dapat diasah.' Ibu yang bertanya bergegas untuk segera mengaplikasikan konsep yang ia dapatkan malam itu juga. Anaknya yang juga hadir berkata, ' iya, bu, ayo bermain, SD juga bermain, bukan TK aja.' (foto sebelah : sang ibu dan anak sedang menari bersama saat workshop)