Untuk kegiatan ini telah disiapkan beberapa jenis makanan yaitu roti, apel, kerupuk dan biskuit.
Setiap jenis makanan diletakkan pada wadah yang berbeda, seperti roti - potongan pertama dibiarkan pada udara terbuka dan potongan satunya disimpan pada tempat tertutup, begitu juga yang lain. Hal ini memberikan kesempatan pada anak untuk membandingkan dua hal:
1. proses dekomposisi yang terjadi pada jenis makanan yang sama dalam wadah yang berbeda,
2. proses dekomposisi pada jenis makanan yang berbeda.
Setelah beberapa hari, anak-anak mulai melihat perkembangan yang terjadi pada masing-masing makanan. Berikut adalah proses saintifik - mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, mengkomunikasi - yang berlangsung secara alami diantara anak-anak usia 3 - 6 tahun.
Roti
Daffa: kok rotinya jadi kering ya kak? (roti di piring)
Athira: iya, karena kena angin banyak
Ekal: rotinya keras banget lho, susah dipatahin
Raia: tapi kalo yang dalam toples enggak lho. Pegang deh ?!
Daffa: iya, enggak keras yang didalam, tapi bau
Ravi: bau asem rotinya yang didalam toples...
Apel
Athira: ih...kok buah apel yang di piring lembek sih?
Abigael: tumbuh bulu-bulu diapel
Athira: itu jamur, Abigael namanya
Rayn: iiihhh....busuk
Athira: tapi yang didalam toples enggak ya
Raia: iya, tapi airnya jadi kuning lho warnanya
Abigael: tadinya kan putih ya?!
Kerupuk
Timi: bunyinya udah ngga krenyess lagi,,,
Ekal: jadi keras juga
Timi: kalo yang didalam toples bunyi sih, tapi sedikit
Ekal: apanya yang sedikit-sedikit tim?
Timi: ya bunyinya lah!
Menurut Montessori, anak-anak adalah ilmuwan alami. Mereka sudah memiliki kemampuan berpikir dan bertindak secara saintifik. Kemampuan saintifik tersebut akan berkembang optimal dengan adanya material/kegiatan eksploratif, waktu serta dukungan dari orang tua dan guru.